Liputan6.com, Jakarta - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara untuk menyumbangkan sumber daya yang dapat mempercepat produk yang dapat membantu membendung pandemi Virus Corona COVID-19.
Program Akselerator ACT WHO sudah mendukung penelitian tentang potensi vaksin, obat-obatan dan diagnostik, menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (11/9/2020).
Advertisement
"Tapi kami perlu dengan cepat meningkatkan uji klinis, manufaktur, perizinan dan kapasitas regulasi sehingga produk ini dapat menjangkau orang-orang dan mulai menyelamatkan nyawa," katanya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Uji Klinis Vaksin Oxford Sempat Dihentikan
Sementara itu, beberapa waktu lalu uji klinis vaksin buatan Oxford sempat dihentikan lantaran adanya masalah keamanan.
Uji klinis terakhir untuk vaksin Virus Corona COVID-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford telah ditunda, setelah seorang peserta mengalami reaksi negatif di Inggris.
AstraZeneca menggambarkannya sebagai jeda "rutin" dalam kasus "penyakit yang tidak dapat dijelaskan".
Vaksin AstraZeneca-Oxford University dipandang sebagai pesaing kuat di antara lusinan vaksin yang sedang dikembangkan secara global.
Semua situs uji coba internasional telah ditunda sementara penyelidikan independen meninjau data keamanan sebelum regulator memutuskan apakah uji coba dapat dimulai kembali.
"Dalam uji coba besar, penyakit akan terjadi secara kebetulan tetapi harus ditinjau secara independen untuk memeriksanya dengan hati-hati," kata juru bicara Universitas Oxford.
Ini adalah kedua kalinya uji coba vaksin virus corona Oxford ditunda. Peristiwa semacam itu rutin dalam uji coba besar, dan terjadi setiap kali sukarelawan dirawat di rumah sakit ketika penyebab penyakit mereka tidak segera terlihat.
Advertisement