Liputan6.com, Jakarta- Dalam upaya untuk memperlambat penyebaran Virus Corona COVID-19, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan rencana lockdown nasional yang ketat selama dua pekan.Â
PM Netanyahu mengatakan dalam sebuah video pernyataan, bahwa akan diberlakukannya "lockdown penuh" mulai Jumat 25 September 2020 yang akan berlangsung hingga 10 Oktober mendatang.
Baca Juga
Dilansir Associated Press, Jumat (25/9/2020), ia juga menyatakan bahwa pemberlakuan lockdown akan berlanjut setidaknya selama dua pekan lagi, meskipun "diharapkan" dengan beberapa pembatasan yang dilonggarkan.
Advertisement
"Tujuannya adalah untuk mengurangi tingkat infeksi, dan secara harfiah untuk menyelamatkan banyak nyawa di Israel," tutur PM Netanyahu. Namun, ia belum memberikan perincian lebih lanjut terkait pembatasan baru.
Rencana penerapan lockdown itu diumumkan setelah PM Netanyahu mengikuti diskusi tentang COVID-19 di dalam Kabinet selama dua hari.
Menurut laporan media lokal Israel, langkah tersebut masih membutuhkan persetujuan dari keseleruhan Kabinet.
Pekan lalu, pemerintah Israel telah memberlakukan lockdown nasional yang menutup sekolah, pusat perbelanjaan, hotel dan restoran, menjadikan Israel negara maju pertama yang memberlakukan penutupan kedua.
Tetapi pembatasan tersebut masih mencakup banyak pengecualian, yaitu mengizinkan warga meninggalkan rumah mereka untuk bekerja, berolahraga, mengunjungi tempat ibadah, dan demonstrasi publik.
Saksikan Video Berikut Ini:
Peringatan Terkait Kapasitas Rumah Sakit
Per 23 September, Kementerian Kesehatan Israel melaporkan 6.948 kasus baru COVID-19, yang merupakan rekor jumlah infeksi harian baru.
Saat ini, negara dengan penduduk sekitar 9 juta orang tersebut  memiliki salah satu tingkat infeksi Virus Corona COVID-19 tertinggi di dunia per kapita.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Israel juga mengatakan bahwa terdapat 658 orang yang terinfeksi berada dalam kondisi serius. Kendati demikian, para pejabat kesehatan memperingatkan bahwa rumah sakit dengan cepat mendekati kapasitas penuh.
Sementara itu, jumlah total kematian akibat COVID-19 di Israel telah mencapai 1.317 jiwa.Â
Menurut laporan media Israel, para pejabat telah berselisih atas protes anti-Netanyahu yang telah berlangsung sepanjang musim panas.
Ribuan pengunjuk rasa dilaporkan sempat berkumpul di luar kediaman resmi PM Netanyahu setiap pekan, mendesaknnya untuk mengundurkan diri, dengan mengutip persidangan terbarunya terkait tuduhan korupsi dan penanganannya terhadap krisis Virus Corona COVID-19.Â
Advertisement