Anggap Wajar Punya Rekening Bank China, Donald Trump: Saya Pebisnis, Banyak Akun

Donald Trump bersikap wajar ketika ia punya rekening di bank milik China.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Okt 2020, 09:56 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2020, 08:52 WIB
20170406-Donald Trump Bertemu dengan Xi Jinping di Florida-AP
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sebelum melakukan pertemuan di resor Mar a Lago, Florida, Kamis (6/4). Isu perdagangan dan Korea Utara diperkirakan menjadi isu utama pembahasan kedua pemimpin negara tersebut. (AP Photo/Alex Brandon)

Liputan6.com, Tennessee - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjawab tentang kabar rekening bank China yang ia miliki. Informasi yang tersebar pertama kali oleh The New York Times. 

Rekening itu sudah tidak aktif sejak 2015. Pada debat capres AS 2020 yang terakhir, Donald Trump mengakui punya rekening itu untuk berbisnis. 

"Saya punya banyak akun bank. Saya adalah pebisnis yang berbisnis," ujar Donald Trump di debat capres AS, Jumat (23/10/2020). 

Trump berkata akun tersebut dibuat pada 2013 dan sudah ditutup pada 2015. Laporan The New York Times melaporkan Trump membayar pajak lewat akun tersebut.

Donald Trump menyebut akunnya ingin dipakai untuk ekspansi bisnis ke China, tetapi ia berubah pikiran. Akunnya ditutup sebelum Trump mencalonkan diri sebagai capres.

"Saya memikirkan itu dan saya putuskan tidak jadi." ujar Trump. "Saya menutupnya sebelum mencalonkan diri sebagai presiden."

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekening Bank Donald Trump

Presiden AS Donald Trump pidato di Sidang Umum PBB. Ia menyerang China dalam pidatonya.
Presiden AS Donald Trump pidato di Sidang Umum PBB. Ia menyerang China dalam pidatonya. Dok: Gedung Putih

Presiden Amerika Serikat Donald Trump disebut punya rekening di bank asal China. Rekening itu dulu dipakai oleh Trump International Hotels Management.

Kabar itu disebar oleh The New York Times. Pihak Trump disebutkan memakai rekening itu untuk membayar pajak lokal antara 2013-2015.

Juru bicara Donald Trump berkata rekening itu diperlukan untuk "mengeksplorasi potensi deal-deal hotel di Asia." Bank itu membuka kantor di AS.

Dilansir BBC, Rabu 21 Oktober 2020, rekening bank China itu membayar US$ 188.561 untuk pajak lokal. Pengacara Trump Organization berkata rekening itu sudah tidak aktif.

"Tidak ada perjanjian, transaksi, atau aktivitas-aktivitas bisnis yang terwujud, dan sejak 2015, kantor banknya tidak aktif," ujar Alan Garten kepada The New York Times.

"Meski akun banknya masih buka, itu tak pernah dipakai untuk tujuan lain."

The New York Times sebelumnya sempat membocorkan laporan pajak Donald Trump yang selama ini dirahasiakan. Donald Trump berkata tindakan penyebaran itu ilegal, namun ia menyebut angka di laporan itu tidak akurat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya