Liputan6.com, Buenos Aires - Keluarga Diego Maradona murka ketika peti mati atlet legendaris itu dijadikan tempat foto. Posisi peti Maradona juga sedang dibuka.
Ada tiga orang yang melakuan aksi foto di peti mati Maradona. Seorang bapak dan anak, serta satu pria lain.
Advertisement
Baca Juga
Pelaku bekerja di jasa pemakaman. Mereka mengambil foto ketika peti mati Maradona sedang berada di istana kepresidenan Argentina.
Foto itu viral di dunia maya. Sontak para fans langsung murka.
Keluarga Maradona juga berjanji akan mengambil tindakan terhadap "para jahanam" yang bertanggung jawab atas foto tersebut.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Klarifikasi
Salah satu orang yang mengambil foto adalah Claudio Fernandez. Ia berdiri di sebelah jenazah Maradona. Putranya juga ikut berfoto sambil mengacungkan jempol.
Dalam sebuah wawancara dengan Radio 10, Fernandez berkata keputusan mengambil foto itu terjadi secara tiba-tiba.
"Putra saya, seperti anak-anak lain, mengacungkan jempol dan mereka mengambil foto," ujarnya.
Fernandez sadar bahwa banyak orang tersinggung. Ia juga mendapat ancaman pembunuhan.
"Mereka bilang mereka akan membunuh kami, memecahkan kepala kami," ungkapnya.
Advertisement
Pegawai Outsourcing
Pihak jasa pemakaman, Sepelios Pinier, berkata tiga orang itu merupakan pegawai outsource yang membantu mengangkat peti mati.
Manajer Sepelios Pinier. Matias Picon, mengaku menyesalkan kejadian itu. Sebelumnya, Sepelios Pinier sudah beberapa kali menyelenggarakan kegiatan pemakaman untuk keluarga Maradona.
"Keluarganya memiliki kepercayaan diri kepada kami, itulah mengapa kami begitu terdampak."
Matias Picon menyebut keluarganya sendiri ikut merasa sedih atas insiden yang terjadi.
"Ayah saya berusia 75 tahun dan ia menangis, saya menangis, saudara laki-laki saya juga, kita hancur," ujar Picon.
Diego Maradona meninggal pada 25 November 2020. Ia mengalami penyakit jantung.