Ilmuwan AS Kembangkan Semprotan Hidung Pencegah Virus Corona COVID-19

Sekelompok ilmuwan di AS tengah mengembangkan semprotan hidung yang berfungsi untuk mencegah Virus Corona COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 02 Des 2020, 12:59 WIB
Diterbitkan 02 Des 2020, 12:59 WIB
Gambar ilustrasi diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Food and Drug Administration AS menunjukkan Virus Corona COVID-19. (US Food and Drug Administration/AFP)
Gambar ilustrasi diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Food and Drug Administration AS menunjukkan Virus Corona COVID-19. (US Food and Drug Administration/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan di University of Pennsylvania dan perusahaan bioteknologi Regeneron sedang menyelidiki apakah teknologi yang dikembangkan untuk terapi gen dapat digunakan untuk membuat semprotan hidung, yang akan mencegah infeksi Virus Corona baru.

Idenya adalah menggunakan Virus Corona jenis baru yang telah dilemahkan sebagai alat pengiriman untuk membawa instruksi genetik ke sel-sel di dalam hidung dan tenggorokan, yang pada gilirannya akan menciptakan antibodi yang kuat untuk menghentikan Virus Corona COVID-19 menyerang tubuh kita. Demikian seperti mengutip laman Channel News Asia, Rabu (2/11/2020).  

"Keuntungan dari pendekatan kami adalah Anda tidak memerlukan sistem kekebalan yang kompeten agar ini efektif," kata James Wilson, seorang profesor kedokteran di Penn yang memimpin proyek tersebut kepada AFP.

Teknologi tersebut saat ini sedang diuji pada hewan, dan Wilson percaya bahwa jika berhasil dapat memberikan perlindungan sekitar enam bulan dari satu dosis semprotan hidung. Oleh karena itu melengkapi vaksin yang dapat segera disetujui.

Wilson yang merupakan pelopor terapi gen - mengirimkan kode genetik ke dalam sel pasien untuk memperbaiki cacat dan mengobati penyakit.

Tim risetnya menemukan bahwa kelompok virus Adeno-Associated Virus (AAV), yang menginfeksi manusia dan primata lain tetapi tidak diketahui menyebabkan penyakit, dapat direkayasa untuk membawa DNA yang sehat ke dalam sel.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Bakal Dipakai di AS

AS Setop Perjalanan dari Eropa
Foto 11 Maret 2020, Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump pada Rabu (11/3) mengatakan negaranya akan menangguhkan semua perjalanan dari negara-negara Eropa, kecuali Inggris, selama 30 hari dalam upaya memerangi virus corona Covid-19. (Xinhua/Liu Jie)

Wilson dihubungi oleh pemerintah AS pada bulan Februari, untuk mengetahui apakah dia dan labnya dapat menggunakan teknologi tersebut untuk melawan COVID-19.

Tapi baru setelah Regeneron mengembangkan dua antibodi buatan laboratorium yang menjanjikan melawan virus Corona COVID-19, yang mengikat protein permukaan patogen dan menghentikannya menyerang sel kita, timnya dapat bergerak maju.

Antibodi Regeneron sendiri dalam pengujian klinis tetapi telah menerima persetujuan darurat untuk pasien dengan COVID-19 ringan atau sedang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah - dan terutama digunakan baru-baru ini untuk merawat Presiden Donald Trump.

Para peneliti berharap semprotan hidung dapat disemprotkan melalui lubang hidung, memasuki sel epitel hidung, dan membajak mesin pembuat protein mereka sehingga mereka membuat antibodi Regeneron.

Biasanya, hanya sel kekebalan yang membuat antibodi, yang menjadikan ide baru sebagai pendekatan yang sangat inovatif.

Karena Virus Corona COVID-19 memasuki paru-paru melalui saluran hidung, semprotan tersebut dapat menghentikan infeksi pada jalurnya.

Terlebih lagi, AAV hanya menyebabkan respons imun yang ringan sehingga efek sampingnya bisa lebih ringan daripada vaksin pelopor, yang bekerja dengan melatih sistem kekebalan untuk mengenali protein kunci virus.

Penn dan Regeneron berharap untuk menyelesaikan studi hewan mereka pada Januari, sebelum mendaftar ke Food and Drug Administration untuk memulai uji coba pada manusia.

Infografis Perang Global Melawan Corona COVID-19

Infografis Perang Global Melawan Corona
Infografis Perang Global Melawan Corona (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya