Liputan6.com, Jakarta - Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) melakukan kolaborasi dengan Huawei Tech Investment dengan mengadakan forum publik virtual yang bertajuk "Towards a More Digitized ASEAN: Shifting Currents, Opportunities and Challenges in Time of Pandemic" pada Kamis (10/12/2020).
Forum publik virtual ini mengenai negara-negara di ASEAN yang sedang mengembangkan digitalisasi ke arah yang lebih jauh. Selain itu, topik yang dibahas dalam forum publik virtual ini juga membicarakan seputar peluang dan tantangan yang dihadapi ASEAN saat masa pandemi COVID-19.
Baca Juga
Panelis yang turut hadir di forum publik virtual ini adalah Dr. Aladdin D. Rillo selaku Deputi Sekretaris Jenderal untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN, Dr. Rizal Affandi Lukman selaku Deputi Menteri Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Advertisement
Selain itu, turut dihadiri Odo Manuhutu selaku Deputi Menteri Koordinator Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Dr. Jayant Menon selaku Visiting Senior Fellow di Program Studi Ekonomi Regional ISEAS, Sam Cheng Qingjun selaku Principle of Digital Transformation, public & Government dari Huawei.
Forum ini dimulai dengan topik mengenai pentingnya digitalisasi di negara-negara ASEAN serta bagaimana transformasi digital dapat digunakan dalam menghadapi pandemi.
"Tahun 2025 akan menjadi tahun di mana negara-negara ASEAN sudah melaksanakan transformasi digital. Namun, butuh waktu dan persiapan yang lebih mendalam untuk mempersiapkan segalanya dengan baik," imbuh Dr. Aladdin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Transformasi Digital
Dr. Aladdin juga menyampaikan bahwa pemerintah di negara-negara ASEAN harus menarik investasi untuk mendukung percepatan kemajuan teknologi. Ia menambahkan bahwa ASEAN sudah siap untuk segera melakukan transformasi digital, tetapi butuh strategi yang baik agar perwujudannya semakin baik.
"kita harus bekerja sama dengan investor atau perusahaan swasta yang sama-sama bergerak dalam pengembangan teknologi, seperti Huawei atau perusahaan teknologi lainnya," tambahnya.
Ia juga mengatakan bahwa negara-negara ASEAN akan mendapat keuntungan bila transformasi digital telah terwujud.
Selain itu, Dr. Rizal Affandi juga menambahkan bahwa konektivitas digital akan memberikan dampak bukan hanya kepada negara atau makro, tapi kepada setiap orang di dalamnya yakni warga negara. Pengembangan teknologi yang berkelanjutan akan membuat mobilitas manusia semakin mudah.
"Hal ini sangat penting, digitalisasi nantinya akan membuat aktivitas semua orang akan semakin cepat dan mudah," tambahnhya.
Advertisement
Cara Pemerintah RI Hadapi Tantangan COVID-19
Pandemi COVID-19 membuat mobilitas masyarakat menjadi terbatas, resiko penyebaran virus atau terpapar virus telah membuat masyarakat berpikir dua kali untuk melakukan aktivitas di luar rumah.
"Namun, digitalisasi yang telah ada saat ini sudah memungkinkan adanya possible to be faster, masyarakat dapat mengakses berbagai hal melalui internet secara praktis. Pemerintah saat ini telah membuat sebuah program mitigasi untuk mendukung transformasi," ucap Rizal.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah di Indonesia juga terus berupaya dalam mengembangkan single sign on (SSO). Dengan adanya SSO, masyarakat hanya perlu melakukan satu kali autentikasi untuk dapat mengakses berbagai layanan yang telah disiapkan pemerintah.
Selain itu, Odo Manuhutu juga menambahkan bahwa pemerintah akan melakukan sustain domestic market, yakni strategi untuk membenahi sektor pariwisata Indonesia yang terganggu karena pandemi.Â
"Pemerintah akan merancang sistem baru yang akan membuat kebaharuan dalam sektor pariwisata, kebiasaan baru juga akan tercipta dalam sistem tersebut dan hal ini akan dinikmati ketika pandemi berakhir," tambahnya.
Kesetaraan Negara-Negara ASEAN Dalam Transformasi Digital
Dr Jayant Menont sempat menyinggung mengenai kesetaraan negara-negara anggota ASEAN dalam mewujudkan transformasi digital. Menurutnya, sekarang ini masih ada kesenjangan yang terjadi untuk menuju ke tujuan ASEAN ini.Â
Namun, ia menyarankan agar masing-masing negara melakukan dorongan pada generasi mudanya untuk semakin menumbuhkan skill worker. Ketika, semua negara-negara di ASEAN telah melakukan hal tersebut, maka ekosistem digital akan terbangun dengan baik dan tidak adanya kesenjangan skill.Â
"Negara-negara di ASEAN juga dapat membuat sebuah terobosan di bidang digital yang belum pernah ada sebelumnya, sehingga itu dapat semakin mengecilkan kesenjangan regional," imbuhnya.
Sementara itu, pihak Huawei melalui Sam Cheng Qingjun mengatakan bahwa Huawei siap untuk berkolaborasi dengan pemerintah di negara-negara ASEAN untuk mencapai transformasi digital di masa mendatang.
Transformasi digital sangat penting, terutama untuk bidang ekonomi yang telah terpukul karena COVID-19. Negara-negara diharapkan sadar dan segera melakukan pengembangan atau mitigasi untuk mendukung kegiatan digital di masa depan.
Â
Reporter: Ruben Irwandi
Advertisement