Liputan6.com, Jakarta Pandemi Virus Corona COVID-19 telah berakibat pada penurunan emisi gas rumah kaca global sebanyak 7 persen pada 2020. Rekor baru itu terungkap dalam hasil penilaian tahunan yang dirilis Proyek Karbon Global (Global Carbon Project) pada Jumat (11/12/2020).
Angka tersebut mewakili penurunan 2,4 miliar metrik ton karbon dioksida (CO2) ke level saat ini yang berada di angka 34 miliar metrik ton, papar studi tersebut, yang dipublikasikan dalam jurnal Earth Systems Science Data.
Baca Juga
Penurunan ini sebagian besar terjadi karena masyarakat diharuskan untuk tetap tinggal di rumah dan menjadi lebih sedikit bepergian menggunakan mobil atau pesawat. Namun demikian, emisi diperkirakan akan kembali melonjak setelah pandemi berakhir, ungkap tim peneliti.
Advertisement
Data menunjukkan, transportasi darat menyumbang sekitar seperlima dari emisi CO2, yang merupakan gas pemerangkap panas buatan manusia yang paling utama di Bumi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Aksi Iklim yang Ambisius
Bahkan dengan rekor penurunan ini, dunia masih melepaskan rata-rata 1.075 metrik ton CO2 ke atmosfer setiap detik.
Tren emisi jangka panjang akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana negara-negara menjalankan rencana pemulihan pandemi mereka, papar para ilmuwan dalam studi tersebut, seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (11/12/2020).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Selasa 8 Desember mengimbau aksi iklim yang ambisius, mengemukakan dunia harus membuat lompatan besar menuju masa depan emisi net-zero mulai 2021 mendatang.
Advertisement