Liputan6.com, Jakarta - Israel telah memulai kebijakan lockdown ketiga di wilayahnya secara nasional pada Minggu 27 Desember, dalam upaya meredam penyebaran Virus Corona COVID-19.Â
Dilaporkan AFP, Senin (28/12/2020), kebijakan lockdown itu dimulai pukul 17.00 waktu setempat, mendorong warga Israel untuk tetap berada di rumah dan menjaga jarak hingga 1.000 meter dari rumah mereka.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun menyuarakan optimisme upaya vaksinasi di negaranya dan menyebutnya sebagai "rekor dunia", untuk menuju normalitas dalam beberapa pekan mendatang.Â
Advertisement
Menyusul lonjakkan tajam dalam jumlah infeksi, pemerintahan Netanyahu memberlakukan kembali langkah-langkah pembatasan ketat di Israel yang sebelumnya membantu membatasi penularan COVID-19.
Terdapat berbagai pengecualian dalam kebijakan lockdown di Israel, yang di antaranya termasuk berbelanja bahan makanan, mencari keperluan medis, menghadiri proses hukum, atau berolahraga.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Aturan Lockdown Pengaruhi Aktivitas Sekolah
Sementara perbedaan utama dalam aturan lockdown ketiga di Israel dibandingkan dengan yang sebelumnya yaitu terkait dengan sekolah, dimana para pelajar pada saat itu masih bisa menghadiri kelas.
Alih-alih menutup secara total, Israel tetap membuka sekolah namun tetap dengan batasan, dimana sebagian besar pelajar akan dijadwalkan belajar dan kelas dan juga belajar di rumah.Â
Sementara itu, pasar rempah rempah Neeman di di Yerusalem, dilaporkan relatif aktif pada hari Minggu, dipenuhi dengan para pembeli yang mencari bahan makanan pada menit-menit terakhir sebelum kebijakan lockdown dimulai.
Saat ditanya apakah toko rempah-rempah di pasar tersebut akan tetap beroperasi selama lockdown, seorang penjual menjawab, "Sejauh yang kami ketahui, kami terbuka."
"Belum ada yang memberi tahu kami apa yang terjadi," lanjutnya.Â
Dikutip dari data Johns Hopkins University, gisanddata.maps.arcgis.com, Israel tercatat memiliki 401.470 kasus Virus Corona COVID-19, dengan 3.226 di antaranya telah dinyatakan pulih pada Senin (28/12).  Â
Advertisement