Joe Biden Didesak Ungkap Laporan Pembunuhan Jamal Khashoggi

Jamal Khashoggi adalah wartawan Washington Post yang kasus pembunuhannya ramai diperbincangkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jan 2021, 18:24 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2021, 18:15 WIB
Foto Jamal Khashoggi, wartawan Arab Saudi yang dibunuh di Istanbul (AP/Jacquelyn Martin)
Foto Jamal Khashoggi, wartawan Arab Saudi yang dibunuh di Istanbul (AP/Jacquelyn Martin)

Liputan6.com, Washington - Usai pemerintahan Joe Biden terbentuk dan roda aturan di Amerika Serikat telah kembali berjalan, seruan untuk mengunkap kematian Jamal Khashoggi kembali kencang digaungkan.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Jumat (29/1/2021) Jamal Khashoggi adalah wartawan Washington Post yang kasus pembunuhannya ramai diperbincangkan.

Kepala Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat pekan lalu meminta Direktur Intelijen Nasional Avril Haines untuk merilis laporan yang tidak bersifat rahasia mengenai pembunuhan wartawan Arab Saudi itu tanpa penundaan.

Permintaan tersebut menyusul komitmen Haines untuk melakukannya selama sidang konfirmasinya awal bulan ini.

Dalam sebuah surat kepada Haines Jumat (22/1) lalu, anggota DPR, Adam Schiff, seorang Demokrat dari California, mendesak Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) untuk membuat dokumen tidak bersifat rahasia yang melaporkan ke Kongres mengenai "kesalahan Arab Saudi pada pembunuhan brutal yang dilakukan sebelumnya terhadap wartawan Washington Post dan penduduk AS Jamal Khashoggi."

Jamal Khashoggi, seorang pengecam keras pemerintah Arab Saudi, dibunuh dan jasadnya dipotong-potong pada 2 Oktober 2018, saat mengunjungi konsulat negara itu di Istanbul, Turki.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan di bawah ini:


Dugaan Atas Keterlibatan Putra Mahkota Arab Saudi

Jamal Khashoggi, wartawan Arab Saudi yang hilang sejak 2 Oktober di Istanbul, Turki (AP/Hasan Jamali)
Jamal Khashoggi, wartawan Arab Saudi yang hilang sejak 2 Oktober di Istanbul, Turki (AP/Hasan Jamali)

Selama sidang konfirmasi Haines, Senator Ron Wyden, seorang Demokrat dari Oregon menanyai Haines apakah ia akan menyerahkan kepada Kongres laporan intelijen nasional yang tidak bersifat rahasia mengenai pembunuhan Khashoggi, sebagaimana ditetapkan oleh Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) 2020.

Haines menjawab, "Ya, senator, tentu saja, saya akan menaati hukum."

Kajian Badan Intelijen Pusat (Central Intelligent Agency/CIA) tidak lama setelah pembunuhan Khashoggi menyimpulkan pembunuhan itu kemungkinan besar dilakukan atas perintah Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, sebagai mana dilaporkan media The Wall Street Journal.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya