Escamol, Kaviar Ala Meksiko Berbahan Dasar Telur Serangga

Banyak sumber menyebut escamol sangat terkenal dengan rasa pedas dan mentega. Ini telah dikonsumsi di Meksiko sejak zaman Aztec

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Feb 2021, 18:35 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2021, 18:35 WIB
Escamol (Wikipedia/Public Domain)
Escamol (Wikipedia/Public Domain)

Liputan6.com, Meksiko City - Banyak dari Anda sudah familiar dengan kaviar -- makanan yang berasal dari telur ikan. Lalu, bagaimana dengan escamol? Apakah pernah mendengar atau mengonsumsinya?

Escamol adalah hidangan kuno yang dibuat dari larva dan kepompong dua spesies semut yang dapat dimakan.

Banyak sumber menyebut makanan ini sangat terkenal dengan rasa pedas dan mentega. Ini telah dikonsumsi di Meksiko sejak zaman Aztec, demikian dikutip dari laman Oddity Central, Senin (8/2/2021).

Umumnya dikenal sebagai 'kaviar Meksiko', karena kemiripannya dengan telur ikan, escamol terdiri dari larva dan kepompong semut milik Liometopum apiculatum dan L. occidentale, dua spesies asli beberapa daerah semi-kering di Meksiko dan Amerika Serikat bagian selatan.

Asal-usulnya dapat ditelusuri kembali ratusan tahun, kembali ke zaman Aztec, ketika konsumsi serangga sebagai makanan sangat umum.

Escamol dianggap makanan lezat oleh suku Aztec, yang akan menukarnya dengan suku nomaden seperti Otomis, karena sulit didapat.

Harganya di restoran Meksiko menunjukkan bahwa escamol telah mempertahankan statusnya sebagai makanan lezat di zaman modern.

Kaviar serangga ini dipanen dari sarang semut yang biasanya dapat ditemukan di bebatuan, atau di bawah tanah, beberapa meter dari sumber makanan, yang terdiri dari berbagai spesies kaktus dan pohon, seperti pohon lada, oak atau agave.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan di bawah ini:


Dimakan dengan Taco

Taco Termahal di Dunia Dijual Seharga Rp334 Juta
Taco hasil racikan restoran Frida di sebuah resor di Baja Peninsula, Meksiko, 7 Maret 2017. Taco seharga US$25 ribu atau setara dengan dengan Rp334 juta tersebut menjadikan menu ini sebagai taco termahal di dunia saat ini. (HO/GRAND VELAS LOS CABOS/AFP)

Escamol hanya dapat ditemukan selama 10 - 12 minggu antara bulan Februari dan April, dan meskipun cuaca sangat memengaruhi kelezatan makanan ini.

Semut umumnya menyimpan telur tiga hingga lima kali selama satu musim.

Setelah sarang ditemukan, pengumpul escamol mencari trabekula (struktur tempat semut dewasa menyimpan dan merawat telur), dan hanya sampai 70% escamol yang dipanen. Sayangnya, tidak semua pengumpul mengetahui cara memanen telur dengan benar, yang menyebabkan hancurnya seluruh koloni semut, atau relokasi sarang mereka ke daerah yang sulit dijangkau.

Kaviar serangga dicuci dan sering kali disiapkan menurut resep tradisional, bersama dengan cabai hijau, bawang cincang halus, dan daun epazote.

Mereka dimasak sebentar selama sekitar 5 menit atau sampai menjadi putih atau gading, dan disajikan dalam taco atau tortilla jagung.

Makanan ini dilaporkan memiliki rasa mentega dan sedikit seperti kacang, dan memiliki tekstur yang mirip dengan keju cottage.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya