Hal yang Perlu Diketahui Orangtua Tentang Vaksinasi Anak Berusia 12-15 Tahun ke Atas

Sebelum memutuskan apakah anak di atas 12 tahun sudah dapat melakukan vaksinasi atau belum, ada baiknya para orang tua mengetahui beberapa fakta berikut.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mei 2021, 20:40 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2021, 20:40 WIB
Melihat Petugas Medis di Korea Selatan Latihan Suntik Vaksin COVID-19
Botol kosong vaksin COVID-19 AstraZeneca terlihat selama sesi pelatihan cara memberikan suntikan vaksin COVID-19 di Asosiasi Perawat Korea di Seoul, Korea Selatan (17/2/2021). Korsel berencana memulai inokulasi virus COVID-19 dengan vaksin AstraZeneca pada 26 Februari. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, Washington D.C - Badan Pengawas Obat dan Makanan AS telah memperpanjang otorisasi vaksin Pfizer-BioNTech untuk anak usia 12 hingga 15 tahun, dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit diharapkan merekomendasikan kelayakan yang diperluas paling cepat Rabu (12/5/2021).

Para orangtua akan memutuskan apakah anak mereka akan divaksinasi untuk melawan pandemi mematikan ini. Pertanyaan apa yang harus mereka tanyakan, dan bagaimana mereka harus mengambil keputusan ini?

Melansir CNN Rabu (12/5/2021), Analis Medis Dr. Leana Wen memberikan nasihat dan menjawab beberapa pertanyaan umum yang diajukan orangtua tentang vaksin pada anak mereka. 

Wen sendiri adalah seorang dokter darurat dan profesor tamu kebijakan dan manajemen kesehatan di Sekolah Kesehatan Masyarakat Institut Milken Universitas George Washington. Dia juga penulis buku yang akan segera terbit, berjudul Lifelines: A Doctor's Journey in the Fight for Public Health.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Keputusan Orangtua Tentang Vaksinasi Anak Mereka

Vaksinasi Tenaga Pendidik dan Lansia di Mall
Tenaga medis melakukan vaksin Covid-19 di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Senin (12/04/2021). Vaksinasi tenaga pendidik sebagai bentuk dukungan Lippo Group untuk membantu percepatan vaksin guru dengan tujuan agar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bisa berjalan dengan aman. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Hal pertama yang Wen sarankan adalah berbicara dengan anak. Kemungkinan besar, anak memiliki pendapat yang kuat.

Banyak remaja sangat ingin melanjutkan kehidupan pra-pandemi dan melanjutkan menginap serta pesta ulang tahun di dalam ruangan.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, mereka yang divaksinasi penuh dapat melihat orang lain yang juga divaksinasi penuh tanpa masker atau jarak, dan banyak anak usia 12 tahun dan remaja sangat bersemangat untuk berkumpul dengan teman-teman mereka.


Hal Lain yang Dapat Diharapkan Remaja Setelah Mereka Divaksinasi Penuh

Gejala Pubertas Dini Pada Anak
Ilustrasi Remaja Credit: pexels.com/Josh

Ketika lebih banyak remaja mendapatkan vaksinasi, kita mungkin melihat peraturan berubah di kamp, ​​olahraga remaja dan sekolah. Mungkin saja persyaratan masker dibatalkan jika semua orang di kamp atau di tim olahraga divaksinasi, misalnya.

Vaksinasi juga membuat segalanya lebih aman untuk Anda sebagai keluarga. Banyak keluarga mencoba menavigasi bagaimana mendapatkan vaksinasi parsial, jika orang tua dilindungi melalui vaksinasi tetapi anak-anak tidak.

Memiliki anak-anak juga terlindungi berarti Anda lebih aman secara keseluruhan, dan dapat memilih untuk terlibat dalam lebih banyak aktivitas bersama - termasuk bepergian dan melihat keluarga yang divaksinasi di dalam ruangan, tanpa masker atau jarak.


Vaksin Melindungi Remaja Seperti Halnya Melindungi Orang Dewasa

Cara Penanganan Pubertas Dini Pada Anak
Ilustrasi Remaja dan Orangtua Credit: pexels.com/Nata

Dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 2.200 anak berusia 12 hingga 15 tahun, 18 orang jatuh sakit karena Covid-19. Semua berada di kelompok plasebo dan tidak ada satu pun di kelompok yang mendapat vaksin, yang berarti di dalam penelitian tersebut tampak ada kemanjuran 100% dalam mencegah virus corona.

Berdasarkan apa yang telah kita lihat dari orang dewasa, akan ada beberapa yang kita sebut "infeksi terobosan," yang berarti orang yang sudah divaksinasi penuh tetapi masih tertular Covid-19. Tetapi ini akan menjadi angka yang sangat kecil.

Vaksinasi akan sangat baik dalam melindungi remaja dari sakit dan sakit parah. Dan yang terpenting, hal itu juga akan mengurangi kemungkinan penyebaran virus corona ke orang lain.

Untuk efek sampingnya sendiri sama seperti pada orang dewasa, yang berarti nyeri lengan, kelelahan, demam dan nyeri otot yang dapat terjadi dalam 24 hingga 48 jam pertama. Ini bukanlah efek samping yang bertahan lama, dan ini adalah bukti bahwa vaksin tersebut bekerja untuk menghasilkan kekebalan.

 

Reporter: Lianna Leticia

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya