Liputan6.com, Gaza - Seorang pejabat senior Hamas memperkirakan gencatan senjata dalam beberapa hari bahkan ketika gerilyawan Israel dan Gaza mengejar serangan lintas perbatasan mereka hingga hari ke-11 pada Kamis (20/5/2021), dengan pesawat tempur Israel melakukan serangan udara baru dan Palestina menembakkan lebih banyak roket.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengupayakan "penurunan ketegangan" pada hari Rabu di jalan menuju gencatan senjata.
Advertisement
Baca Juga
Melansir Channel News Asia, seorang sumber keamanan Mesir mengatakan kedua belah pihak pada prinsipnya telah menyetujui gencatan senjata setelah bantuan dari mediator tetapi rincian itu masih dirundingkan secara rahasia.
"Saya pikir upaya yang sedang berlangsung terkait gencatan senjata akan berhasil," kata pejabat politik Hamas, Moussa Abu Marzouk, kepada TV al-Mayadeen Lebanon.
"Saya berharap gencatan senjata dicapai dalam satu atau dua hari, dan gencatan senjata akan berdasarkan kesepakatan bersama."
Serangan Israel
Israel melakukan lebih dari selusin serangan udara di Gaza setelah tengah malam, termasuk dua serangan yang menghancurkan dua rumah di selatan daerah kantong itu. Petugas medis mengatakan empat orang terluka dalam serangan udara di kota Khan Younis di Gaza selatan.
Militer Israel mengatakan pada Rabu malam bahwa mereka telah menargetkan apa yang dikatakannya sebagai "situs peluncuran roket multi-barel dan kompleks pertahanan udara" milik Hamas.
Sejak pertempuran dimulai pada 10 Mei, pejabat kesehatan Palestina mengatakan 228 orang telah tewas dalam pemboman udara yang memperburuk situasi kemanusiaan Gaza yang sudah mengerikan.
Otoritas Israel menyebutkan korban tewas hingga saat ini pada 12 di Israel, di mana serangan roket berulang kali telah menyebabkan kepanikan dan membuat orang bergegas ke tempat penampungan.
Advertisement