Para Ilmuwan Cari Tahu Alasan Bentuk Galaksi Bengkok

Galaksi kita masih mengandung banyak misteri, salah satunya adalah mengapa bentuknya 'bengkok'.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jun 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2021, 21:00 WIB
Galaksi Bima Sakti (Milky Way)
Galaksi Bima Sakti (Milky Way). (Sumber: wikipedia commons)

Liputan6.com, Madrid - Di tepi Bima Sakti, ada pengkuruan baru yang menunjukkan bahwa distorsi aneh dari cakram galaksi hampir tidak bergerak -- bertentangan dengan laporan sebelumnya.

Dikutip dari Live Science, Senin (7/6/2021), sampai sekarang, tidak ada yang tahu temuan mana yang benar.

Para astronom menggambarkan Bima Sakti sebagai galaksi spiral berbentuk piringan datar, berlengan ganda yang berputar dan berkelap-kelip dengan bintang-bintang.

Namun, sejak pertengahan abad ke-20, mereka mengetahui bahwa ada yang salah dari gambaran tersebut.

Pengamatan di bagian radio dari spektrum elektromagnetik pertama kali mengungkapkan bahwa batas terjauh galaksi kita melengkung, dengan beberapa bagian terkulai ke bawah dan bagian lain menekuk ke atas.

Data selanjutnya menunjukkan bahwa fitur itu, dikenal sebagai lengkungan galaksi, umum terjadi pada galaksi spiral, menurut Žofia Chrobáková, kandidat doktor astrofisika di Institut Astrofisika Kepulauan Canary (IAC) di Spanyol.

Penjelasan yang berbeda telah ditawarkan. Seperti kemungkinan bahwa pembentukannya ternyata muncul dari material di sekitarnya yang jatuh ke piringan galaksi.

Dalam hal tersebut, distorsi kemungkinan akan statis atau bergerak sangat lambat.

"Jika kita tahu seberapa cepat atau jika lengkungan berputar, itu bisa seperti sepotong teka-teki," kata Chrobáková.

 

Terjadinya 'Anti-Penemuan'

Ilustrasi Galaksi Bima Sakti
Ilustrasi Galaksi Bima Sakti (NASA)

Tahun lalu, sebuah tim yang menulis di jurnal Nature Astronomy menggunakan informasi dari satelit Gaia Badan Antariksa Eropa -- yang memberikan pengukuran ultra-presisi dari lokasi bintang-bintang Bima Sakti -- untuk menyimpulkan bahwa lengkungan galaksi kita berputar.

Di makalah kedua, yang diterbitkan pada bulan Desember di The Astrophysical Journal, mengkuatkan hasil ini, menunjukkan bahwa lengkungan itu bergerak luayan cepat, mengorbit dengan periode sekitar 600 juta hingga 700 juta tahun.

Menurut Chrobáková, jika itu masalhanya, prosesi itu akan hampir sepuluh kali lebih cepat dari yang diperkirakan model sebelumnya.

Namun dalam sebuah studi baru, dia dan rekan penulisnya Martín López-Corredoira, juga dari IAC, memberhentikan sementara pengukuran sebelumnya.

Dengan melihat data Gaia yang sama tetapi memodelkan detailnya secara berbeda, Chrobáková dan López-Corredoira menemukan bahwa lengkungan bergerak sekitar 3,4 kali lebih lambat dari hasil yang diumumkan tahun lalu.

"Penelitian saya meletakkan terobosan baru ini dan mengatakan kita kembali ke tempat kita memulai," kata Chrobáková. "Kami menyebutnya anti-penemuan."

Namun, kesalahan pada pengukuran Chrobáková cukup besar untuk membuat masalah ini tidak terselesaikan, kata Ronald Drimmel, seorang astronom di Univestias Turin di Italia yang merupakan bagian dari tim yang pertama kali mengukur lengkungan presesi.

"Ini mungkin menunjukkan bahwa tidak ada gerakan, atau ada gerakan besar," katanya.

 

Reporter: Paquita Gadin

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran
Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya