Kebakaran Terjadi di Yunani Akibat Gelombang Panas Terparah Sejak 1987

Gelombang panas mengakibatkan kebakaran terjadi di Yunani.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 03 Agu 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2021, 07:30 WIB
Sebuah mobil hancur dilalap api di timur Patras di Peloponnese saat Yunani memerangi kebakaran selama gelombang panas yang mengancam. (Foto: AFP/Louisa Gouliamaki)
Sebuah mobil hancur dilalap api di timur Patras di Peloponnese saat Yunani memerangi kebakaran selama gelombang panas yang mengancam. (Foto: AFP/Louisa Gouliamaki)

Liputan6.com, Athena - Petugas pemadam kebakaran berjuang melawan dua kebakaran hutan besar yang terjadi di Yunani pada Senin (2/8), ketika perdana menteri mengatakan negara itu menderita gelombang panas terburuk dalam lebih dari tiga dekade.

Kebakaran juga berkobar di seluruh Turki, Spanyol dan Italia selama akhir pekan dengan para ahli memperingatkan perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan intensitas kebakaran tersebut. Demikian seperti mengutip Channel News Asia, Selasa (3/8/2021). 

Lebih dari 3.000 hektar kebun pinus dan zaitun telah habis oleh kebakaran yang terjadi pada hari Sabtu di dekat kota Patras, 200 kilometer barat Athena, menurut Observatorium Nasional Athena mengutip citra satelit Uni Eropa.

Pihak berwenang bergegas untuk membantu petugas memerangi kobaran api di pulau Rhodes dekat Turki.

"Kami menghadapi gelombang panas terburuk sejak 1987," kata Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang melakukan "segala yang mungkin" untuk mengatasi situasi tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kebakaran di Yunani

Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan di Australia selama musim kemarau, lazim dikenal sebagai fenomena Bushfire.
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan di Australia selama musim kemarau, lazim dikenal sebagai fenomena Bushfire. (Rob Griffith / AFP PHOTO)

Wakil Menteri Perlindungan Sipil Nikos Hardalias mengatakan bahwa ada 1.584 kebakaran di seluruh Yunani pada Juli dibandingkan dengan 953 pada 2019, dan ada 116 kebakaran baru hanya dalam 24 jam terakhir.

"Kami tidak lagi berbicara tentang perubahan iklim tetapi tentang ancaman iklim," katanya kepada Star TV.

Api di dekat Patras tidak sepenuhnya terkendali pada hari Senin, layanan cuaca negara itu mengatakan kepada kantor berita ANA.

Dan suhu hingga 45 derajat Celcius telah diperkirakan untuk daerah terdekat, menimbulkan risiko baru bagi tanah yang sudah kering oleh gelombang panas.

Para pejabat telah mengevakuasi lima desa dan satu kota tepi laut dan delapan orang dirawat di rumah sakit karena luka bakar dan masalah pernapasan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya