Liputan6.com, Jakarta - Sejak tahun 1976, Taiwan dan Indonesia telah melakukan kerja sama bilateral pertanian. Kerja sama ini telah menginjak usia tahun.
Selama 45 tahun terakhir, Misi Teknik Pertanian Taiwan (Taiwan Technical Mission, TTM) telah mengunjungi berbagai wilayah dan pulau-pulau besar di Indonesia, seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, Bali, dan Sulawesi.
Baca Juga
Misi Teknik Pertanian Taiwan juga telah mengirimkan puluhan teknisi ke Indonesia. Selain mengajarkan petani teknik dan pengetahuan budidaya perikanan, budidaya padi dan hortikultura.
Advertisement
Misi Teknik Pertanian Taiwan juga memperkenalkan varietas baru dan tanaman baru dari Taiwan seperti edamame, bawang putih, semangka tanpa biji, jambu kristal, dan asparagus, mengembangkan pare putih dan budidaya sayuran organik seperti metode aquaponic, demikian disebutkan dalam rilis TETO yang diterima Liputan6.com pada Rabu (11/8/2021).
Pada saat yang sama juga turut membantu pembangunan cold storage benih, stasiun penelitian peternakan dan lain sebagainya, serta menyelenggarakan seminar untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam bidang pertanian.
Dalam beberapa tahun terakhir, Misi Teknik Pertanian Taiwan telah memperkenalkan rumah kaca pintar, sistem penelusuran riwayat produksi dan pemasaran, sistem pemeriksaan residu pestisida, sistem pasokan dan pemasaran sayuran, panduan teknik budidaya dan teknik baru lainnya.
Serta menjalankan proyek-proyek kerja sama penting di antaranya Proyek "Satu Desa Satu Produk" (OVOP), "Manajemen Usaha Pertanian Bogor", "Proyek Produksi dan Pemasaran Boyolali", "Proyek Yogyakarta" untuk memperkenalkan jenis jamur dan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
Ada juga "Proyek Produksi Varietas Kedelai Berkualitas Tinggi", "Proyek Pengembangan Fungsi Ganda Daging dan Susu Kambing", "Proyek Budidaya Ikan Bernilai Ekonomi Tinggi", "Proyek Surabaya dan Daerah Jawa Timur" dalam rangka mempromosikan pertanian ternak pada lahan miring dan konservasi tanah dan air serta puluhan proyek kerja sama lainnya untuk membantu petani lokal.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Proyek Kerja Sama di Karawang
Sejak John C. Chen resmi menjabat sebagai Kepala TETO (Taipei Economic and Trade Office in Indonesia) di Indonesia pada tahun 2016, Chen terus berupaya menjalin kerja sama dengan sektor pertanian di Indonesia.
Bentuk kerja sama yang telah terjalin selama ini antara lain: kerja sama dengan Universitas Hasanuddin dalam "Proyek Pengembangan Benih Padi Unggul di Sulawesi Selatan (Tahap 1 dan Tahap 2), mendorong kerja sama di wilayah Bandung dalam "Proyek Penguatan Pembudidayaan dan Pengembangan Usaha Pertanian di Wilayah Bandung".
Bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Karawang dalam "Proyek Budidaya Hortikultura Wilayah Karawang" dan "Proyek Percontohan Kawasan Pertanian Terintegrasi Wilayah Karawang" dengan luas 1.000 hektar.
Mengirimkan pakar dari Taiwan untuk memberikan bimbingan teknik dalam pemanfaatan sumber daya air untuk sistem irigasi, menanam padi, penanaman produk pertanian bernilai ekonomi tinggi, peternakan bebek dan teknik lainnya, membantu pembangunan dan pengelolaan organisasi petani, serta telah mengadakan lebih dari 300 seminar bidang pertanian dimana sekitar tiga puluh ribu petani Indonesia telah menerima manfaat secara langsung, sehingga pendapatan petani lokal telah meningkat sebesar 20%.
Pertanian merupakan fondasi negara Indonesia, maka upaya untuk meningkatkan bidang pertanian juga merupakan salah satu tujuan penting dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Hubungan persahabatan Taiwan dan Indonesia yang telah terjalin selama 45 tahun akan membuat Taiwan terus berupaya memperkuat hubungan kerja sama bilateral sektor pertanian untuk ke depannya.
Advertisement