Korban Tewas Ledakan Bom Masjid di Kabul Afghanistan Bertambah Jadi 8 Orang

Laporan sebelumnya mengatakan, dua warga sipil tewas dan empat lainnya terluka dalam ledakan bom di masjid Kabul Afghanistan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 04 Okt 2021, 14:31 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2021, 14:22 WIB
Ilustrasi ledakan (pixabay)
Ilustrasi ledakan (pixabay)

Liputan6.com, Kabul - Korban tewas akibat ledakan bom di luar sebuah masjid Kabul, Afghanistan bertambah menjadi delapan orang, sementara 20 orang lainnya terluka. Demikian laporan dari sebuah kantor berita online lokal Khaama Press.

Ledakan itu terjadi di tengah kerumunan di pintu gerbang Masjid Agung Eidgah, Afghanistan pada Minggu (3/10) sore.

Dikutip dari laman Xinhua, Senin (4/10/2021), kala itu sedang digelar pengajian untuk mendoakan almarhum ibu dari juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.

Mujahid juga menjabat sebagai wakil menteri informasi dan budaya di pemerintahan sementara Taliban.

Laporan sebelumnya mengatakan, dua warga sipil tewas dan empat lainnya terluka dalam insiden itu.

Laporan itu juga mengatakan bahwa tiga tersangka ditangkap oleh tentara Taliban di dekat masjid.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Belum Ada Klaim Tanggung Jawab

FOTO: Taliban Kuasai Bandara Kabul Usai AS Tarik Pasukan dari Afghanistan
Pasukan Taliban berjaga di luar Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 31 Agustus 2021. Taliban menguasai Bandara Kabul setelah Amerika Serikat menarik semua pasukannya dari Afghanistan. (WAKIL KOHSAR/AFP)

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Situasi keamanan secara umum tetap tenang di Afghanistan sejak pengambilalihan Taliban pada pertengahan Agustus.

Namun, serentetan serangan bom diduga dilakukan oleh militan yang berafiliasi dengan ISIS di Kabul, dan kota Jalalabad, ibu kota provinsi Nangarhar timur, dalam beberapa pekan terakhir.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya