Ancaman Kudeta, Militer Sudan Tangkap Para Menteri

Partai terbesar di Sudan menyebut militer mencoba melakukan kudeta.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 25 Okt 2021, 14:31 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2021, 14:31 WIB
Ilustrasi Sudan.(AFP)
Ilustrasi Sudan.(AFP)

Liputan6.com, Khartoum - Ancaman kudeta militer terjadi di Sudan. Militer di Sudan menangkap para pejabat senior pemerintahan, termasuk menteri.

Dilansir AP News, Senin (25/10/2021), akses internet dan informasi di Sudan juga dikekang. Saluran TV negara hanya menyiarkan lagu-lagu patriot, serta menampilkan gambar sungai Nil.

Partai Umma, partai terbesar di Sudan, menyebut penangkapan para pejabat sebagai upaya kudeta militer.

Kehadiran para menteri dan pejabat yang ditangkap masih belum diketahui.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Siapa Saja yang Ditangkap?

Demonstran Sudan ambil bagian dalam unjuk rasa menuntut pembubaran pemerintahan transisi, di luar istana presiden di Khartoum, Sudan, Sabtu, 16 Oktober 2021 (AP Photo)
Ilustrasi: Demonstran Sudan ambil bagian dalam unjuk rasa menuntut pembubaran pemerintahan transisi, di luar istana presiden di Khartoum, Sudan, Sabtu, 16 Oktober 2021 (AP Photo)

AP News melaporkan ada setidaknya lima pejabat senior yang ditangkap: Menteri Industri Ibrahim Al-Sheikh, Menteri Informasi Hamza Baloul, dan Mohammed Al-Fiky Suliman, anggota The Sovereign Council (Dewan Kedaulatan) yang mengurus transisi pemerintahan.

Penasihat media bagi perdana menteri juga ditangkap.

Keberadaan Perdana Menteri Abdalla Hamdok masih belum diketahui. Namun, ada laporan bahwa pasukan keamanan dipersiapkan di depan rumahnya di Khartoum.

PM Hamdok merupakan pemimpin Sudan di masa transisi dari pemerintahan diktator Omar Al-Bashir.

Setelah Al-Bashir lengser, dunia internasional mulai membuka diri bagi Sudan, termasuk pinjaman internasional.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya