Pemerintah Jepang Kecam Serangan Joker di Kereta Tokyo Lukai 18 Orang

Pemerintah Jepang mengecam aksi serangan yang dilakukan pria berpenampilan Joker.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 01 Nov 2021, 17:02 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2021, 17:02 WIB
Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)
Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)

Liputan6.com, Tokyo - Tersangka dalam serangan penusukan dan kebakaran di kereta Tokyo menyatakan kekagumannya pada tokoh penjahat dalam komik terkenal, Joker. Pihak berwenang Jepang menggambarkan insiden itu sebagai "mengerikan dan brutal".

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (1/11/2021), polisi mengatakan, mereka menangkap seorang pria berusia 24 tahun karena percobaan pembunuhan atas serangan pada Minggu malam yang menyebabkan 18 orang dirawat di rumah sakit, ketika video yang ditayangkan petugas mengelilingi seorang pria berjas ungu dengan kemeja hijau cerah dan dasi, mengingatkan pada penjahat dalam cerita Batman.

Insiden itu memicu kepanikan dan kekacauan di Jepang yang dikenal jarang terjadi kejahatan kekerasan, dan tayangan TV menunjukkan penumpang yang ketakutan berlari melalui kereta saat asap memenuhi gerbong kereta.

"Dengan pisau yang dibawanya, pria itu menikam sisi kanan dada seorang penumpang pria berusia 70-an yang duduk di kereta, tetapi tidak dapat mencapai tujuannya (membunuh)," kata juru bicara kepolisian Tokyo kepada AFP.

"Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia ingin menerima hukuman mati dengan membunuh seseorang," tambah juru bicara itu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kecam Aksi Serangan

Kereta Tokyo saat badut Joker menyerang.
Kereta Tokyo saat badut Joker menyerang. Dok: Twitter @Master_Bird_

Juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno menggambarkan insiden itu sebagai "mengerikan dan brutal" pada hari Senin.

Penyerang mengatakan kepada polisi bahwa dia mengagumi Joker, Kyodo News dan harian Sankei Shimbun melaporkan.

Dia mengatakan dia "gagal dalam pekerjaan dan persahabatan dan ingin mati tetapi tidak bisa mati sendiri", kata Sankei.

Sebelum serangan hari Minggu, tersangka berjalan di sekitar distrik Shibuya Tokyo, daerah sibuk yang penuh dengan anak muda dengan kostum Halloween, lapor Sankei.

Dia mengatakan dia telah mengenakan pakaian itu khusus untuk serangan itu, tambahnya.

"Pertama saya pikir itu seperti acara Halloween. Tapi saya bergegas pergi ketika seorang pria membawa pisau panjang masuk. Saya sangat beruntung tidak terluka," kata seorang pria yang berada di kereta kepada NHK.

Penyerang melakukan tindakan itu tanpa menunjukkan emosi apa pun, kata seorang penumpang wanita.

"Dia memegang pisau dan mulai menyebarkan cairan," katanya. "Dia melakukan tindakan ini tanpa menunjukkan emosi apa pun, hanya secara mekanis. Saya pikir itu membuat semua orang ketakutan."

Penyerang dilaporkan mengatakan dia telah menggunakan serangan penusukan di kereta komuter di Tokyo pada bulan Agustus sebagai referensi. Dalam serangan itu, sembilan orang terluka.

 

Terinspirasi Tokoh Joker

Joaquin Phoenix sebagai Joker. (Foto: Warner Bros.)
Joaquin Phoenix sebagai Joker. (Foto: Warner Bros.)

Joker, musuh bebuyutan Batman dianggap sebagai salah satu psikopat paling terkenal dalam sejarah buku komik.

Film Joker yang dirilis pada 2019, memicu kritik atas penggambarannya tentang penjahat pembunuh sebagai pahlawan yang terbuang, dengan otoritas AS memperingatkan serangan peniru setelah film itu dirilis.

Infografis Naruhito Kaisar Baru Jepang

Infografis Naruhito Kaisar Baru Jepang
Infografis Naruhito Kaisar Baru Jepang. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya