Liputan6.com, Yerusalem - Para arkeolog Israel telah menemukan sebuah cincin di reruntuhan pabrik anggur kuno yang mereka yakini kemungkinan digunakan untuk mencegah mabuk.
Otoritas Barang Antik Israel mengatakan cincin itu emas dengan permata semi mulia ungu, mungkin batu kecubung, seperti dilansir dari UPI, Rabu (10/11/2021).Â
Advertisement
Baca Juga
Orang-orang dari wilayah tersebut percaya bahwa batu kecubung adalah batu ke-12 di dasar Yerusalem Baru, dan orang Yunani kuno percaya bahwa itu menangkal efek anggur.
"Banyak manfaat yang melekat pada permata ini, termasuk pencegahan efek samping minum, mabuk," kata perwakilan IAA, Amir Golan dalam sebuah pernyataan.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Milik Orang Kaya Pada Awal Abad kze-3
Para arkeolog menemukan cincin itu di Yavne, Israel, dengan ukuran yang berasal dari era Bizantium, antara abad ke-3 dan abad ke-7.
Minuman anggur dianggap terbesar di dunia Bizantium dan era di mana cincin itu ditemukan untuk sekitar abad ke-7.
"Cincin emas bertatahkan batu kecubung dikenal di dunia Romawi, dan ada kemungkinan bahwa temuan cincin itu milik para elit yang tinggal di kota itu pada awal abad ke-3 M," tambah IAA.
Pihak berwenang mengatakan cincin itu kemungkinan milik orang kaya dan mereka mungkin memakai cincin itu untuk menangkal mabuk, atau sebagai simbol status.
Para ahli mengatakan kilang anggur itu dikenal sebagai pembotolan anggur putih yang dikenal sebagai anggur Gaza dan kemungkinan menghasilkan lebih dari 500.000 galon per tahun.
Â
Reporter: Cindy Damara
Advertisement