Malaysia Tolak Beri Visa Atlet Squash Israel di Kejuaraan Dunia 2021

Kejuaraan Tim Dunia squash untuk pria akan berlangsung di Kuala Lumpur dari 7-12 Desember 2021, dengan 26 regu yang berpartisipasi.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Nov 2021, 16:02 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2021, 16:02 WIB
Bendera Malaysia (AFP PHOTO)
Bendera Malaysia (AFP PHOTO)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Malaysia menolak memberikan visa bagi pemain Israel untuk berpartisipasi dalam kejuaraan dunia squash bulan depan, kata badan pengatur olahraga itu, yang memicu kemarahan Israel.

Ini adalah contoh terbaru dari negara Asia Tenggara yang mayoritas Muslim, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, berusaha untuk melarang atletnya dari negara tersebut.

Kejuaraan Tim Dunia squash untuk pria akan berlangsung di Kuala Lumpur dari 7-12 Desember, dengan 26 regu yang berpartisipasi, demikian dikutip dari laman Times of Israel, Kamis (25/11/2021).

Tetapi Federasi Squash Dunia (WSF) mengatakan telah "diberitahukan bahwa, saat ini pihak berwenang Malaysia belum memberikan visa bagi tim squash Israel."

"WSF berkomitmen pada prinsip kejuaraan dunia yang terbuka dan inklusif di mana semua negara anggota yang ingin berpartisipasi dipersilakan untuk melakukannya," kata badan pengelola dalam sebuah pernyataan kepada AFP.

WSF menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan kontak dengan badan squash Malaysia dan berharap bahwa "solusi yang adil dan praktis dapat dicapai."

Warga Israel dilarang mengunjungi negara itu, di mana perjuangan Palestina mendapat dukungan luas dari Malaysia. Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad pernah mengatakan dia "senang diberi label antisemit."

Asosiasi Squash Israel mengatakan, pihaknya berencana untuk beralih ke Pengadilan Arbitrase Olahraga di Swiss jika WSF tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut.

"Sayang sekali mereka mencampuradukkan olahraga dengan politik," kata ketua asosiasi Aviv Bushinsky kepada AFP.

"Mereka yang menutup mata, semua negara yang berpartisipasi dan membiarkan hal seperti itu terjadi dan mereka membiarkan rasisme dan diskriminasi terjadi dalam olahraga."

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Asosiasi Squash Malaysia Tak Beri Komentar

Asian Games 2018, Squash
Catur Yuliana atlet squash putri Indonesia (kanan) melakukan serve saat melawan Anantana Prasertratanakul di babak penyisihan squash beregu putri Indonesia vs Thailand pada Asian Games 2018 di Stadion Squash, GBK, Kamis (30/8/2018). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Asosiasi Squash Malaysia, organisasi squash di negara itu, menolak berkomentar.

Dalam komentar sebelumnya, menanggapi permintaan Presiden WSF Gerard Monteiro, kepala organisasi squash Malaysia mengatakan negara itu "tidak akan dapat menjamin keselamatan dan kesejahteraan pemain Israel."

Menteri Olahraga dan Kebudayaan Israel Chili Tropper mengatakan dalam sebuah pernyataan awal pekan ini: "Saya merasa tidak mungkin untuk percaya bahwa di era modern ini, masih ada tempat untuk diskriminasi, serta pencampuran pertimbangan politik dan olahraga."

Turnamen awal tahun ini dipindahkan ke Malaysia dari Selandia Baru karena pembatasan perjalanan terkait virus corona.

Pada 2019, Malaysia dicabut haknya untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Renang Para Dunia karena mengancam akan menolak atlet Israel.

Pada 2015, peselancar angin Israel harus menarik diri dari kompetisi di pulau Langkawi setelah visanya ditolak.

Infografis COVID-19 Varian Delta Plus Muncul di Singapura dan Malaysia

Infografis Covid-19 Varian Delta Plus Muncul di Singapura dan Malaysia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Covid-19 Varian Delta Plus Muncul di Singapura dan Malaysia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya