WHO Prediksi Varian Omicron Ada di Hampir Semua Negara

WHO berkata hampir semua negara kini sudah memiliki kasus varian Omicron.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 15 Des 2021, 08:30 WIB
Diterbitkan 15 Des 2021, 08:30 WIB
Sunyi Sepi Bandara di Jepang Tanpa Kunjungan Turis Asing
Petugas berdiri di ruang keberangkaatn yang kosong di bandara internasional Haneda Tokyo, Selasa (30/11/2021). Jepang melarang semua warga asing memasuki negaranya mulai Selasa (30/11) hingga sebulan ke depan untuk mengantisipasi penyebaran varian Covid-19 Omicron. (Philip FONG/AFP)

Liputan6.com, Jenewa - WHO menilai bahwa varian Omicron dari COVID-19 sudah hadir di mayoritas negara di dunia. Sejauh ini, ada 77 negara yang mengkonfirmasi varian COVID-19 ini.

Pemimpin WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menjeaskan bahwa dunia telah meremehkan varian ini.

"Tentunya, kita sudah belajar sekarang bahwa kita merasakan akibat dari meremehkan virus ini. Bahkan jika Omicron menyebabkan penyakit yang tidak parah, jumlah kasus bisa sekali lagi membuat sistem-sistem kesehata kewalahan," jelas Dr. Tedros seperti dikutip BBC, Rabu (15/12/2021).

Varian Omicron pertama kali dideteksi di Afrika Selatan, meski belum tentu varian itu berasal dari Afsel. Saat ini, Presiden Cyril Ramaphosa positif COVID-19. Ia merasakan gejala ringan.

Dr. Tedros berkata kecepatan penyebaran varian Omicron sangatlah cepat, bahkan melebihi varian sebelumnya.

Akibat penyebaran varian ini, sejumlah negara di dunia memperketat perbatasan mereka terhadap pendatang dari beberapa wilayah Afrika, termasuk Indonesia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Vaksin Pfizer Kurangi Potensi Rawat Inap Akibat Varian Omicron

Antrean Panjang Vaksin Booster COVID-19 di Inggris
Orang-orang antre (kanan) untuk mendapatkan suntikan vaksin booster Covid-19 di Rumah Sakit St Thomas, London, Senin (13/12/2021). Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Minggu (12/12) memperingatkan "gelombang pasang" yang meningkat akibat Varian Omicron. (AP Photo/Matt Dunham)

Dua dosis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech tampaknya telah memberikan perlindungan 70 persen terhadap rawat inap di Afrika Selatan dalam beberapa pekan terakhir, sebuah studi besar dunia nyata tentang dampak potensial Omicron menunjukkan pada Selasa (14/12).

Studi yang dirilis oleh administrator asuransi kesehatan swasta terbesar di Afrika Selatan, Discovery Health, didasarkan pada lebih dari 211.000 hasil tes COVID-19 positif dari 15 November hingga 7 Desember, sekitar 78.000 di antaranya dikaitkan dengan Omicron. Demikian seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Selasa (14/12). 

Hasil dari 78.000 kasus tidak dikonfirmasi kasus Omicron, yang berarti penelitian ini tidak dapat menarik temuan konklusif tentang varian berlabel "perhatian" oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Ilmuwan Afrika Selatan sejauh ini telah mengkonfirmasi sekitar 550 urutan kasus Omicron, dengan varian terhitung 78 persen dari urutan dari November, lebih banyak dari varian Delta yang sebelumnya dominan.

 


Infografis COVID-19:

Infografis 5 Tips Pakai Masker Cegah Covid-19 untuk Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Tips Pakai Masker Cegah Covid-19 untuk Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya