Liputan6.com, Jenewa - WHO menilai bahwa varian Omicron dari COVID-19 sudah hadir di mayoritas negara di dunia. Sejauh ini, ada 77 negara yang mengkonfirmasi varian COVID-19 ini.
Pemimpin WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menjeaskan bahwa dunia telah meremehkan varian ini.
Advertisement
Baca Juga
"Tentunya, kita sudah belajar sekarang bahwa kita merasakan akibat dari meremehkan virus ini. Bahkan jika Omicron menyebabkan penyakit yang tidak parah, jumlah kasus bisa sekali lagi membuat sistem-sistem kesehata kewalahan," jelas Dr. Tedros seperti dikutip BBC, Rabu (15/12/2021).
Varian Omicron pertama kali dideteksi di Afrika Selatan, meski belum tentu varian itu berasal dari Afsel. Saat ini, Presiden Cyril Ramaphosa positif COVID-19. Ia merasakan gejala ringan.
Dr. Tedros berkata kecepatan penyebaran varian Omicron sangatlah cepat, bahkan melebihi varian sebelumnya.
Akibat penyebaran varian ini, sejumlah negara di dunia memperketat perbatasan mereka terhadap pendatang dari beberapa wilayah Afrika, termasuk Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Vaksin Pfizer Kurangi Potensi Rawat Inap Akibat Varian Omicron
Dua dosis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech tampaknya telah memberikan perlindungan 70 persen terhadap rawat inap di Afrika Selatan dalam beberapa pekan terakhir, sebuah studi besar dunia nyata tentang dampak potensial Omicron menunjukkan pada Selasa (14/12).
Studi yang dirilis oleh administrator asuransi kesehatan swasta terbesar di Afrika Selatan, Discovery Health, didasarkan pada lebih dari 211.000 hasil tes COVID-19 positif dari 15 November hingga 7 Desember, sekitar 78.000 di antaranya dikaitkan dengan Omicron. Demikian seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Selasa (14/12).
Hasil dari 78.000 kasus tidak dikonfirmasi kasus Omicron, yang berarti penelitian ini tidak dapat menarik temuan konklusif tentang varian berlabel "perhatian" oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Ilmuwan Afrika Selatan sejauh ini telah mengkonfirmasi sekitar 550 urutan kasus Omicron, dengan varian terhitung 78 persen dari urutan dari November, lebih banyak dari varian Delta yang sebelumnya dominan.
Advertisement