Liputan6.com, Jakarta Chernobyl, lokasi kecelakaan nuklir terburuk di dunia, menjadi salah satu tempat penting dalam perang antara Rusia dan Ukraina yang kian memburuk. Pasukan kedua negara saling bertempur memperebutkan situs pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Kini, Chernobyl telah dikuasi militer Rusia. Saat mengambil alih Chernobyl, pasukan Vladimir Putin menghadapi gempuran pasukan Ukraina dari tiga sisi pada Kamis 24 Februari waktu setempat, setelah Moskow melancarkan serangan melalui darat, laut, dan udara.
Baca Juga
Ada sejumlah alasan Chernobyl yang dikelilingi bermil-mil tanah radioaktif sangat diperebutkan kedua negara. Berikut ini penjelasannya:
Advertisement
1. Rute Tercepat
Chernobyl berada di rute terpendek dari Belarusia ke Kiev, Ibu Kota Ukraina, yang juga sesuai dengan jalur serangan bagi pasukan Rusia saat menginvasi Ukraina.
Dalam merebut Chernobyl , analis militer Barat mengatakan, Rusia hanya menggunakan rute invasi tercepat dari Belarus --sekutu Moskow-- dan menjadikannya lokasi penempatan pasukan Rusia ke Kiev.
"Itu adalah cara tercepat dari A ke B," kata James Acton dari lembaga pemikir Carnegie Endowment for International Peace, dikutip dari NDTV, Jumat (25/2/2022).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2. Strategi Rusia Gulingkan Pemerintah Ukraina
Jack Keane, mantan kepala staf Angkatan Darat AS mengatakan, Chernobyl tidak memiliki signifikansi militer. Tetapi lokasinya terletak di rute terpendek dari Belarus ke Kiev.
"Target strategi 'pemenggalan' Rusia untuk menggulingkan pemerintah Ukraina," katanya.
Jack Keane menyebut rute itu sebagai salah satu dari empat 'sumbu' yang digunakan pasukan Rusia untuk menyerang Ukraina. Termasuk vektor kedua dari Belarusia, maju ke selatan ke kota Kharkiv di Ukraina, dan dorongan ke utara dari Krimea yang dikuasai Rusia ke kota Kherson.
Advertisement
3. Bagian dari Rencana
Mengambil alih Chernobyl adalah bagian dari rencana Rusia, dan seorang pejabat senior Ukraina mengatakan, situs nuklir itu telah direbut pada Kamis 24 Februari oleh pasukan Rusia, meskipun seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan Amerika Serikat tidak dapat mengkonfirmasi hal ini.
4. Bukan untuk Melindungi Rusia
James Acton dari lembaga pemikir Carnegie Endowment for International Peace mengatakan, perebutan Chernobyl oleh Rusia bukan untuk melindungi diri dari kerusakan lebih lanjut.
Karena menurutnya, empat pembangkit listrik tenaga nuklir aktif Ukraina lainnya menghadirkan risiko yang lebih besar daripada Chernobyl, yang berada dalam 'zona eksklusi' yang luas kira-kira seukuran Luksemburg.
Advertisement
Chernobyl Meledak pada April 1986
Reaktor keempat di Chernobyl, 67 mil (108 km) utara ibukota Ukraina Kyiv, meledak pada April 1986 selama uji keamanan yang gagal mengirimkan awan radiasi ke sebagian besar Eropa dan mencapai Amerika Serikat bagian timur.
Strontium radioaktif, cesium dan plutonium terutama mempengaruhi Ukraina dan tetangga Belarusia, serta bagian dari Rusia dan Eropa. Perkiraan jumlah kematian langsung dan tidak langsung dari bencana bervariasi dari yang rendah ribuan hingga sebanyak 93.000 kematian akibat kanker tambahan di seluruh dunia.
Otoritas Soviet pada awalnya berusaha untuk menutupi bencana dan tidak segera mengakui ledakan, menodai citra pemimpin reformis Soviet Mikhail Gorbachev dan kebijakan 'glasnost' untuk keterbukaan yang lebih besar dalam masyarakat Soviet.
Bencana itu secara luas dilihat sebagai kontribusi terhadap runtuhnya Uni Soviet hanya beberapa tahun kemudian.
Infografis Perang Dunia Ketiga
Advertisement