Partai Penguasa Jepang Bersiap dalam Pemilu Usai Eks PM Shinzo Abe Ditembak

Partai penguasa Jepang bersiap dalam penyelenggaraan pemilu yang kuat.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 10 Jul 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi bendera Jepang (pixabay)
Ilustrasi bendera Jepang (pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Para pemilih di Jepang pergi ke tempat pemungutan suara pada hari Minggu (10 Juli) untuk pemilihan majelis tinggi di mana Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa dapat menerima gelombang dukungan setelah pembunuhan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, seorang politisi dan penguasa yang dominan.

Dilansir Channel News Asia, Minggu (10/7/2022), Abe, pemimpin modern terlama di Jepang, ditembak mati pada hari Jumat saat berpidato untuk mendukung seorang kandidat lokal di kota barat Nara - pembunuhan yang dikutuk oleh lembaga politik sebagai serangan terhadap demokrasi itu sendiri.

Jumlah pemilih pada pukul 2 siang waktu setempat adalah 18,8 persen, kata Kementerian Dalam Negeri, naik dari 18 persen pada titik yang sama selama pemilihan majelis tinggi terakhir pada 2019. Sekitar 15,3 persen pemilih telah memberikan suara tanpa kehadiran. Jumat, menurut data pemerintah.

Jajak pendapat ditutup pada jam 8 malam, ketika hasil jajak pendapat media keluar diharapkan.

"Kami baru saja kehilangan Tuan Abe. Saya ingin LDP memenangkan banyak suara sehingga mereka dapat menjalankan negara secara stabil," kata Sakae Fujishiro, seorang pensiunan berusia 67 tahun yang memberikan suaranya untuk partai yang berkuasa di Tokyo. bangsal Edogawa timur.

Pemilihan untuk kursi di majelis tinggi parlemen yang kurang kuat biasanya dilihat sebagai referendum pada pemerintahan yang sedang menjabat, dan jajak pendapat sebelum pembunuhan itu telah menunjukkan pertunjukan yang kuat untuk blok penguasa yang dipimpin oleh Perdana Menteri Fumio Kishida, anak didik Abe.

Saat negara berkabung, LDP dan mitra koalisi juniornya Komeito dapat memperoleh dari gelombang suara simpati yang potensial, kata para analis politik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rencana Berbulan-Bulan

Shinzo Abe, Mantan PM Jepang yang Meninggal Usai Ditembak Saat Pidato Kampanye-AP
Dalam file foto pada 21 April 2015, Shinzo Abe yang masih menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang melambai saat berangkat menuju Indonesia di Bandara Internasional Tokyo di Tokyo. Shinzo Abe dikabarkan telah meninggal dunia, setelah menjalani perawatan beberapa saat akibat akibat penembakan di Nara pada Jumat, 8 Juli 2022. (JIJI PRESS / AFP)

"Koalisi LDP-Komeito yang berkuasa sudah berada di jalur menuju kemenangan yang solid," kata James Brady dari konsultan Teneo dalam sebuah catatan. 

"Gelombang suara simpati sekarang bisa meningkatkan margin kemenangan."

Ada peningkatan kehadiran polisi untuk Kishida di sebuah acara kampanye di kota barat daya Tokyo dan pemindai pendeteksi logam dipasang di tempat tersebut, tindakan keamanan yang tidak biasa di Jepang.

Polisi Nara mengatakan mereka telah menyita sepeda motor dan kendaraan milik tersangka pembunuhan, Tetsuya Yamagami .

Dari kendaraan, polisi mengambil nampan yang dibungkus dengan aluminium foil yang menurut tersangka digunakan untuk mengeringkan bubuk mesiu, dan papan kayu berlubang yang katanya digunakan untuk menguji coba senjata rakitannya, kata polisi.

Pelaku berusia 41 tahun itu mengatakan kepada polisi bahwa dia menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk merencanakan serangan itu, menuduh mantan perdana menteri itu memiliki hubungan dengan aliran sesat yang dia tuduh atas kehancuran keuangan ibunya, menurut media Jepang.

Pengamanan Ditingkatkan

Pelaku Penembakan Shinzo Abe
Dalam gambar dari sebuah video, Tetsuya Yamagami ditahan di dekat lokasi penembakan di Nara, Jepang barat Jumat, 8 Juli 2022. Shinzo Abe, mantan Perdana Menteri Jepang telah mengalami insiden penembakan di kota barat Nara oleh seorang pria berusia 40-an yang diidentifikasi sebagai Tetsuya Yamagami. (Kyodo News via AP)

Pertunjukan yang kuat di jajak pendapat dapat membantu Kishida mengkonsolidasikan kekuasaannya, memberikan kesempatan kepada mantan bankir dari Hiroshima untuk melaksanakan tujuannya meningkatkan pengeluaran militer. Ini memungkinkan dia untuk merevisi konstitusi pasifis Jepang, mimpi yang tidak pernah dicapai Abe.

"Dalam beberapa bulan ke depan, pemerintah dipastikan akan berupaya memperkuat keamanan dalam negeri," kata Brady.

"Dengan merusak rasa aman dan ketertiban umum, acara tersebut juga dapat menambah momentum lebih lanjut untuk penyebab utama Abe seperti pembangunan pertahanan dan revisi konstitusi."

Sebagian besar pemilih menyukai kekuatan militer yang lebih besar, jajak pendapat menunjukkan.

Infografis Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal Dunia Usai Ditembak. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal Dunia Usai Ditembak. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya