Liputan6.com, Hong Kong - Maraknya penipuan kerja di Luar Negeri membuat Konsulat Jenderal RI di Hong Kong kembali mengingatkan warga negara Indonesia, agar berhati-hati terhadap penawaran kerja dengan iming-iming gaji tinggi.
"WNI di Hong Kong diimbau agar berhati-hati dan waspada terhadap pesan ataupun pengumuman yang diunggah di media sosial yang menawarkan pekerjaan dengan gaji tinggi yang kemungkinan merupakan penipuan," demikian pengumuman resmi KJRI Hong Kong seperti dikutip dari Antara, Senin (22/8/2022).
Baca Juga
Dengan mengutip informasi dari pihak Kepolisian Hong Kong, KJRI menyebutkan setidaknya ada tiga ciri penipuan berkedok lowongan kerja yang ditawarkan secara daring tersebut.
Advertisement
"Pertama, pesan atau pengumuman palsu di media sosial yang menawarkan gaji tinggi, jam kerja fleksibel, dan tidak membutuhkan kualifikasi atau pengalaman tertentu," demikian menurut informasi KJRI Hong Kong.
Modus kedua, sambung KJRI Hong Kong, korban diminta untuk mengunjungi situs belanja palsu dan melakukan pembelian serta mengirim uang ke suatu bank yang ditunjuk dengan dijanjikan komisi dalam jumlah tertentu.
Kemudian yang terakhir, disebut KJRI bahwa untuk membangun kepercayaan korban, penipu memberikan komisi awal. Namun setelah itu, pelaku memberikan berbagai alasan penundaan pembayaran komisi dan akhirnya menghilang.
WNI diminta segera melapor kepada aparat terkait di Hong Kong atau ke KJRI Hong Kong jika mengalami tindak kejahatan penipuan.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Indonesia Negara ke-2 Terbesar Pemasok Pekerja Migran di Hong Kong
Jumlah pekerja migran asal Indonesia diperkirakan mencapai 180 ribu orang, yang hampir 100 persen kaum perempuan bekerja di sektor informal dengan gaji 4.640 dolar HK atau sekitar Rp8,5 juta per bulan.
Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara terbesar pemasok pekerja migran Hong Kong di bawah Filipina.
Seiring dengan melonggarnya kebijakan protokol kesehatan anti-COVID-19 --yang ditandai dengan berkurangnya masa karantina menjadi tiga hari bagi pelaku perjalanan internasional, jumlah pekerja migran asal Indonesia yang memasuki Hong Kong diperkirakan bertambah.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
53 WNI Jadi Korban Penipuan di Kamboja, KBRI Phnom Penh Upayakan Pembebasan yang Disekap
Sebelumnya, KBRI Phnom Penh telah menerima informasi mengenai 53 WNI yang dilaporkan menjadi korban penipuan perusahaan investasi palsu di Sihanoukville, Kamboja.
Dikutip dari laman Kemlu RI, Kamis (28/7/2022), KBRI telah menghubungi pihak Kepolisian Kamboja untuk permohonan bantuan pembebasan sambil terus menjalin komunikasi dengan para WNI tersebut.
"Info awal laporan yang kita terima mereka disekap. Laporan ini yang sedang didalami kepolisiam Kamboja," jelas Direktur PWNI dan BHI Kemlu RI Joedha Nugraha.
Saat ini Kepolisian Kamboja sedang melakukan langkah-langkah penanganan.
Kasus penipuan di perusahaan investasi palsu kian marak terjadi karena maraknya tawaran kerja di Kamboja melalui media sosial.
Pada tahun 2021, KBRI Phnom Penh telah berhasil menangani dan memulangkan 119 WNI korban investasi palsu.
Namun pada tahun 2022, kasus serupa justru semakin meningkat di mana hingga Juli 2022, tercatat terdapat 291 WNI menjadi korban. 133 di antaranya sudah berhasil dipulangkan.
Untuk menekan jumlah kasus tersebut, Kemlu telah memfasilitasi penyidik Bareskrim Polri untuk melakukan penyelidikan di Kamboja.
Dari para WNI yang telah dibebaskan, KBRI Phnom Penh juga telah memperoleh informasi mengenai para perekrut yang sebagian besar masih berasal dari Indonesia. Informasi tersebut terus disampaikan kepada pihak Bareskrim Polri untuk diselidiki lebih dalam guna penindakan terhadap para perekrut.
Berbagai langkah sosialisasi juga ditingkatkan agar masyarakat waspada pada modus-modus penipuan lowongan kerja di Kamboja tersebut.
Cara Kenali Penipuan Lowongan Kerja Biar Tidak Terjebak
Berikut adalah beberapa cara melihat tanda bahwa informasi lowongan tersebut tidak benar atau penipuan agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan terutama dari peretasan para scammers.
1. Postingan pekerjaan mencolok, tetapi tidak detail
Di pasar pencari kerja, pengusaha berusaha untuk menonjol. Akan tetapi, postingan dari penipuan lowongan pekerjaan adalah tentang menghasilkan uang dengan cepat atau janji besar lainnya.
"Jika iklan pekerjaan menggunakan istilah yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan seperti: 'uang cepat', 'potensi penghasilan tak terbatas', atau 'laptop gratis' dan hanya memiliki sedikit persyaratan keterampilan, itu tidak terlihat secara profesional," kata Sara Sutton, CEO dan pendiri FlexJobs.
Jika Anda tidak yakin dengan keabsahan sebuah postingan lowongan pekerjaan tersebut, periksa kembali dengan melihat secara langsung situs web perusahaan.
Â
Advertisement