China dan Rusia Kian Mesra, AS Malah Jadi Prihatin

Amerika Serikat menyatakan keprihatinannya atas hubungan antara China dan Rusia yang semakin dekat.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 16 Sep 2022, 19:40 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2022, 19:40 WIB
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Samarkand pada 15 September 2022. (Foto: Sputnik/Alexandr Demyanchuk via AFP)
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Samarkand pada 15 September 2022. (Foto: Sputnik/Alexandr Demyanchuk via AFP)

Liputan6.com, Washington - Amerika Serikat prihatin dengan hubungan yang semakin dalam antara China dan Rusia, kata Departemen Luar Negeri AS setelah Presiden China Xi Jinping bertemu dengan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin di Uzbekistan pada Kamis (15 September).

Dilansir Channel News Asia, Jumat (16/9/2022), itu adalah pertemuan tatap muka pertama mereka sejak dimulainya perang Ukraina, dengan Xi menyebut Putin “teman lama saya” dan Putin menyebut Xi sebagai “teman baik”.

Putin mengatakan pada hari Kamis bahwa dia mengerti bahwa Xi memiliki pertanyaan dan kekhawatiran tentang situasi di Ukraina, tetapi memuji pemimpin China untuk posisi yang “seimbang” dalam konflik tersebut.

Dalam jumpa pers pada hari Kamis, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan hubungan antara China dan Rusia tidak semakin dalam selama “hari, minggu atau bulan”, tetapi selama bertahun-tahun.

“Tentu saja, kami telah melihat hubungan ini bergerak lebih dekat bersama-sama. Kami telah memperjelas keprihatinan kami tentang hubungan yang semakin dalam ini dan kekhawatiran yang harus dimiliki setiap negara di dunia tentang hubungan ini,” katanya.

Meskipun “tidak mengejutkan” bahwa Rusia dan China bersatu, Price mengatakan apa yang “mencolok” adalah pengakuan Putin tentang kekhawatiran Xi mengenai perang Ukraina.

“Tidak mengherankan bahwa (China) tampaknya memiliki kekhawatiran seperti itu. Agak aneh bahwa Presiden Putin akan menjadi orang yang mengakuinya secara terbuka,” tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rusia Kerja Sama dengan China

Xi Jinping dan Vladimir Putin bertemu.
Xi Jinping dan Vladimir Putin bertemu. (AFP)

Price mengatakan Rusia “mencari setiap garis hidup yang mungkin” ketika datang ke perang, dan beralih ke negara-negara seperti Korea Utara dan Iran.

China harus melakukan “usaha yang luar biasa bahkan untuk mencoba menjelaskan” bagaimana perang Ukraina tidak akan “secara otomatis” bertentangan dengan prinsip kedaulatannya, tambah Price.

AS memiliki informasi bahwa Rusia sedang mencari bantuan keamanan dari China.

“Kami juga mengumumkan fakta bahwa kami akan mengawasi dengan sangat cermat dan bahwa (China) akan menanggung biaya yang signifikan jika memberikan bantuan militer kepada Rusia dalam perangnya atau jika membantu Rusia secara sistematis menghindari sanksi yang diberikan masyarakat internasional."

“Kami belum melihat (China) melakukan salah satu dari hal itu,” kata Price.


Sanksi dari AS untuk Rusia

Petani Ukraina Berisiko Tewas di Ladang yang Dipenuhi Bom
Asap mengepul setelah ledakan selama misi penjinakan ranjau oleh anggota tim penjinak ranjau dari Layanan Darurat Negara Ukraina di dekat desa Hryhorivka, Wilayah Zaporizhzhia, di tengah invasi Rusia pada 5 Mei 2022. Musim tanam tahun ini petani membutuhkan lebih dari bahan bakar dan pupuk. Kini, mereka juga membutuhkan jaket antipeluru dan ranjau untuk menghancurkan bom yang tersebar di ladang mereka. (Dimitar DILKOFF / AFP)

AS pada hari Kamis menjatuhkan lebih banyak sanksi pada daftar panjang pejabat dan perusahaan Rusia, meningkatkan tekanan atas invasi Ukraina.

Pejabat tinggi yang mengawasi operasi pasar sekuritas Rusia, kelompok pejuang neo-Nazi, pejabat Rusia dan pro-Rusia di wilayah pendudukan Ukraina, dan pejabat hak anak yang diduga mengarahkan pemindahan anak-anak Ukraina ke Rusia semuanya masuk dalam daftar hitam sanksi AS. 

Badan intelijen GRU dan penasihat ekonomi utama Presiden Vladimir Putin, Maxim Oreshkin, dimasukkan dalam daftar sanksi.


Pertemuan Xi dan Putin

Pasukan Ukraina Pukul Mundur Tentara Rusia dari Wilayah Kharkiv
Seorang tentara Ukraina berdiri di atas bendera Rusia di Izium, wilayah Kharkiv, Ukraina, 13 September 2022. Pasukan Rusia tampak meninggalkan Kota Izium dan Svatove di Luhansk usai pasukan Ukraina memulai serangan baru ke arah timur melalui Kharkiv. (AP Photo/Kostiantyn Liberov)

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (15 September) mengatakan dia memahami bahwa Xi Jinping memiliki pertanyaan dan kekhawatiran tentang situasi di Ukraina tetapi memuji pemimpin China atas apa yang dia katakan sebagai posisi "seimbang" dalam konflik tersebut.Selengkapnya di sini...

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya