9 Negara NATO Rilis Dukungan Agar Ukraina Menjadi Aliansi

Pendaftaran keanggotaan NATO Ukraina setelah pencplokan wilayah oleh Rusi nampaknya memiliki titik terang karena 9 Anggota NATO rilis dukungan atas itu.

oleh Anissa Rizky Alfiyyah diperbarui 03 Okt 2022, 19:41 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2022, 19:41 WIB
Ilustrasi bendera NATO
Ilustrasi bendera NATO (Wikipedia/Public Domain)

Liputan6.com, Kyiv- Pemimpin dari sembilan negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Eropa merilis pernyataan bersama pada Minggu 2 Oktober 2022, yang menyatakan dukungan mereka agar Ukraina masuk dalam keanggotaan aliansi militer yang dipimpin oleh pemimpin AS itu. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengajukan permohonan agar Ukraina mendapatkan keanggotaan NATO pada Jumat 30 September, bersama dengan Ketua Parlemen Ruslan Stefanchuk dan Perdana Menteri Denys Shmyhal.

Zelensky menyatakan, negaranya mendaftar sebagai anggota NATO dengan ‘prosedur yang dipercepat’ sebagai respons terhadap pencaplokan empat wilayah Ukraina oleh Rusia yang melanggar hukum internasional.

Dalam pidato pengumuman pendaftaran Ukraina pada keanggotaaan NATO, Zelensky mengatakan ia mengambil "langkah tegas" untuk melindungi "seluruh komunitas" Ukraina

Sementara itu, agar dapat bergabung dalam keanggotaan NATO, sebuah negara membutuhkan persetujuan dari 30 anggota NATO terlebih dahulu. Ini Artinya, Ukraina masih membutuhkan banyak suara lagi agar dapat resmi bergabung dengan keanggotaan NATO. 

Pendaftaran keanggotaan Ukraina ini mendapat tanggapan yang beragam dari aliansi tersebut karena kedekatan geografisnya dengan Rusia, seperti dikutip dari Huff Post, Senin (3/9/2022).

Berada dalam perang juga menjadi alasan sulitnya permintaan sebuah negara bergabung dengan aliansi militer, dan ini yang terjadi pada Ukraina kali ini.

Sembilan negara NATO yang menyuarakan dukungannya untuk keanggotaan Ukraina adalah Republik Ceko, Estonia, Latvia, Lituania, Makedonia Utara, Montenegro, Polandia, Rumania, dan Slovakia. Kesembilan negara tersebut terletak di Eropa Tengah dan Timur, dan dapat menjadi sasaran agresi Rusia selanjutnya jika tidak berhenti di Ukraina.

 

 

 

Disambut Baik NATO

Swedia dan Finlandia menyerahkan permohonan resmi mereka untuk bergabung dengan NATO pada Rabu (18/5/2022) pagi.(AP)
Swedia dan Finlandia menyerahkan permohonan resmi mereka untuk bergabung dengan NATO pada Rabu (18/5/2022) pagi.(AP)

"Kami menyatakan kembali dukungan kami untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina. Kami tidak mengakui dan tidak akan pernah mengakui upaya Rusia untuk mencaplok wilayah Ukraina mana pun," kata pernyataan itu.

"Kami dengan tegas berdiri teguh di belakang keputusan KTT NATO Bukares 2008 mengenai status keanggotaan Ukraina di masa depan,” lebih lanjut dari pernyataan tersebut. 

Pada KTT 2008, anggota NATO menyambut baik keinginan Ukraina dan Georgia untuk bergabung dengan aliansi, tetapi tidak memberikan jangka waktu yang jelas bagi negara-negara itu untuk mendapatkan keanggotaannya. Surat yang dirilis Minggu (2/10) juta tidak memberikan keterangan jelas terkait hal tersebut. Meski begitu, Zelenskyy berterima kasih kepada negara-negara tersebut karena mereka secara terbuka mendukung Ukraina bergabung dengan NATO.

Sebelumnya, Finlandia dan Swedia secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO dengan jalur cepat pada Mei karena masalah keamanan setelah invasi Rusia. Sebagian besar negara anggota telah meratifikasi permohonan mereka, dan kedua negara tersebut berada pada posisi yang tepat untuk bergabung dengan aliansi tersebut.

Cara Terbaik Dukung Ukraina

FOTO: Tentara NATO Latihan Militer Swift Response 22 di Makedonia Utara
Pasukan terjun payung Italia berpartisipasi dalam operasi udara selama latihan militer Swift Response 22 di poligon pelatihan tentara Krivolak, Makedonia Utara, 12 Mei 2022. Latihan militer Swift Response 22 dilakukan untuk menunjukkan kemampuan negara-negara NATO siap ditempatkan di mana saja di seluruh dunia serta tentaranya dapat beroperasi bersama secara profesional dan sukses. (AP Photo/Boris Grdanoski)

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan pada Jumat bahwa AS telah lama mendukung kebijakan pintu terbuka untuk NATO, tetapi proses permohonan untuk Ukraina "harus dilakukan pada waktu yang berbeda."

"Saat ini, menurut kami, cara terbaik bagi kami untuk mendukung Ukraina adalah melalui dukungan praktis di," kata Sullivan.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memberikan tanggapan serupa pada Minggu, mengatakan kepada Chuck Todd di NBC "Meet the Press" bahwa Ukraina memiliki hak untuk memilih pengaturan keamanan seperti apa yang mereka inginkan. Ia juga menyebut bahwa "keputusan apa pun tentang keanggotaan aliansi harus diambil melalui konsensus.”

Setelah aneksasi, AS memberikan sanksi kepada lebih dari 1.000 orang dan perusahaan yang terkait dengan invasi Rusia, termasuk gubernur Bank Sentral dan keluarga anggota Dewan Keamanan Nasional.

Sullivan mengatakan, sanksi telah menjadi "elemen penting" bagi strategi Gedung Putih melawan rezim Putin karena "tekanan ekonomi yang kita berikan pada Rusia, dan meniadakan kemampuan mereka untuk mengumpulkan apa yang mereka butuhkan untuk dapat meregenerasi kekuatan perang mereka."

Ukraina Daftar Keanggotaan NATO untuk Hadapi Aneksasi Rusia

Dilelang, Jaket Hijau Army Ikonis Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Berhasil Terjual Rp1,6M
Jaket hijau army ikonis Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dilelang, laku Rp1,6M. (Instagram/zelenskiy_official).

Sementara itu, beberapa hari yang lalu Presiden Volodymyr Zelensky mengumumkan bahwa Ukraina secara resmi mendaftarkan diri untuk keanggotaan pakta militer pimpinan Amerika Serikat, NATO, beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan untuk mencaplok empat provinsi Ukraina.

Dalam pidato yang difilmkan di luar kantor kepresidenannya di Kiev, Zelensky mengatakan dia mengambil "langkah tegas" ini untuk melindungi "seluruh komunitas" Ukraina.

Dia berjanji pendaftaran itu akan terjadi dengan "cara yang dipercepat", demikian seperti dikutip dari the Guardian, Sabtu (1/10/2022).

"Secara de facto, kami sudah menuju NATO. Secara de facto, kami telah membuktikan kompatibilitas dengan standar aliansi. Mereka nyata bagi Ukraina – nyata di medan perang dan dalam semua aspek interaksi kami," katanya.

"Kami saling percaya, kami saling membantu, dan kami saling melindungi. Ini adalah aliansi. Secara de facto. Hari ini, Ukraina mengajukan permohonan untuk menjadikannya de jure."

Presiden menandatangani formulir aplikasi, seperti halnya ketua parlemen, Ruslan Stefanchuk, dan perdana menteri, Denys Shmyhal.

Aliansi itu tidak mungkin menerima masuknya Ukraina yang akan segera terjadi saat berada dalam keadaan perang. Sebagai anggota NATO, sesama anggota akan dipaksa untuk secara aktif mempertahankannya melawan Rusia – sebuah komitmen yang jauh melampaui pasokan senjata.

Selengkapnya di sini...

 

Infografis Presiden Ukraina Geram Ditolak NATO
Infografis Presiden Ukraina Geram Ditolak NATO (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya