Liputan6.com, Riyadh - Belakangan media sosial tengah ramai dengan kabar pegunungan di wilayah Makkah Arab Saudi yang menghijau. Fenomena tak biasa saat wilayah tersebut berubah warna menjadi hijau subur, karena sebelumnya tandus dan gersang.
Netizen menyorot pemandangan hijau yang tak lazim bagi sebagian orang itu.
Netizen di luar Arab Saudi, seperti Pakistan dan Indonesia, yang mengaitkan fenomena tersebut dengan kiamat.
Advertisement
"Ini adalah salah satu tanda-tanda qayammat bahwa Makkah dan Madinah akan hijau lagi," ujar seorang netizen Pakistan bernama Saqib seperti dikutip dari The New Arab.
Netizen Indonesia bernama Irfan menyebut "hari akhir sedang datang" dan saat ini adalah "zaman kegelapan."
Lantas apa sebenarnya penyebab pegunungan Makkah Arab Saudi menghijau ?
Mengutip situs Middle East Monitor dari Saudi Press Agency (SPA), Selasa (10/2/2023), disebutkan gunung-gunung di dalam dan sekitar kota suci Makkah di Arab Saudi telah berubah menjadi hijau setelah berminggu-minggu hujan lebat dan banjir bandang bulan lalu.
SPA membagikan klip video di Twitter Kamis lalu yang menunjukkan efek dari curah hujan yang berlebihan.
Beberapa bagian negara kerajaan itu telah melihat lanskap gersang berubah menjadi hijau, khususnya di Arab Saudi bagian barat. Pertumbuhan vegetasi, yang disebabkan oleh cuaca hangat dan juga hujan, terekam dalam citra satelit yang disediakan oleh NASA.
Pro-Kontra Netizen Soal Fenomena Itu
Situs Middle East Monitor menyebut, gambar dan video dari fenomena yang belum pernah terjadi sebelumnya telah beredar di media sosial yang mengejutkan banyak pengguna.
Beberapa orang menghubungkan penghijauan yang tiba-tiba di Makkah dengan sebuah hadis Nabi Muhammad (SAW) yang mengatakan: "Kiamat tidak akan datang sampai tanah Arab kembali menjadi padang rumput dan sungai."
Namun, seorang pengguna memperingatkan agar tidak membuat kesimpulan prematur, menunjukkan bahwa fenomena tersebut bersifat sementara dan telah terjadi sebelumnya.
Hujan deras di negara itu kabarnya terjadi setelah seruan Raja Salman pada bulan November bagi orang-orang untuk melakukan doa khusus untuk hujan yang dikenal sebagai istisqa.
Advertisement
Kekaguman Netizen Arab Saudi
Sementara itu, orang-orang Saudi menanggapi dengan gambar dan video mereka sendiri tentang tanaman hijau yang mengesankan, yang telah menyebar ke daerah lain, termasuk kegubernuran Laith, Taif dan Jeddah.
Banyak yang mengungkapkan kekaguman mereka dan keinginan mereka untuk melestarikan alam baru, dengan salah satu pengguna Twitter mengatakan: "Alhamdulillah dan terima kasih kepada Allah saja, kami meminta Yang Mahakuasa untuk mengabadikan [tanaman hijau] sebagai berkah bagi kami dan melindunginya dari menghilang".
Pengguna lain, Ahmad Al-Assaf, berkata: "Sebuah lembah tanpa budidaya, dan terima kasih kepada Allah pemilik Bumi dan langit, gunung-gunung di sekitarnya menjadi hijau dan gembira, Segala puji bagi Allah."
Penduduk wilayah itu, ditemani oleh keluarga mereka, menyebar di taman dan kamp liar di sekitar wilayah tersebut, termasuk Taman Al-Maghmas, Ain Shams, Al-Barza, Al-Bayda, Tafil, dan Hoda Al-Sham, untuk "menikmati keindahan alam yang menakjubkan dan berlatih berbagai kegiatan, termasuk mengadakan barbekyu dan di luar ruangan hingga dini hari", menurut Saudi Press Agency.
Sebelumnya Hujan hingga Banjir di Barat dan Tengah Arab Saudi
Seperti diketahui, Kerajaan Teluk itu mengalami hujan lebat dan banjir di bagian barat dan tengah negara itu dalam beberapa pekan terakhir, mendorong sejumlah kota terendam air.
Curah hujan yang deras bahkan menyebabkan tertundanya debut Cristiano Ronaldo di Al-Nassr FC awal pekan ini, karena gangguan listrik di stadion.
Menurut situs Arabia Weather yang dikutip Senin 9 Januari 2023, hujan yang terjadi Arab Saudi karena adanya tekanan dari arah Mesir dan utara.
Di bagian barat Arab Saudi, tekanan tersebut terjadi bersamaan dengan adanya tekanan dari Laut Merah dan udara lembab di atmosfer. Walhasil, terjadi hujan yang terus-menerus.
Advertisement