Penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla Bukan Sekadar Tradisi, Cermin Inggris Modern dan Multikultural

Hari penobatan Raja Charles III akan menjadi momen bersejarah bagi seluruh dunia.

oleh Yasmina Shofa Az Zahra diperbarui 06 Mei 2023, 11:17 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2023, 11:00 WIB
Raja Charles III bersama Permaisuri Camilla
Raja Charles III bersama Permaisuri Camilla. (Dok: AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Hari penobatan raja Inggris akan digelar Sabtu 6 Mei 2023 pagi waktu setempat atau sore waktu Indonesia Barat. Saat itu, Raja Charles III bersama Permaisuri Ratu Camilla akan dinobatkan di Westminster Abbey.

Sudah sejak 8 September 2022, yaitu setelah kematian Ratu Elizabeth II, Raja Charles III naik takhta. Kendati demikian, penobatannya baru digelar beberapa bulan kemudian.

Mengutip rilis pers dari Kedutaan Besar Inggris di Indonesia yang diterima Jumat 5 Mei 2023 dan dimuat Sabtu (6/5/2023), hari penobatan Raja Charles III akan menjadi arak-arakan dan pertunjukan besar.

Penobatan ini akan menjadi sebuah peristiwa penting, tak hanya bagi Kerajaan Inggris Raya, tetapi juga masyarakat dan pengamat dari seluruh dunia.

Raja Charles disebut akan menggunakan kesempatan tersebut untuk memajukan semangatnya terhadap generasi muda, komunitas, keragaman, dan keberlanjutan.

Tak hanya untuk meneruskan tradisi, acara penobatan ini juga mencerminkan Inggris yang modern dan multikultural.

"Keluarga Kerajaan selalu menjadi diplomat yang paling dicontoh dan terkenal," ucap Owen Jenkins, Duta Besar Inggris untuk Indonesia.

Charles III akan menjadi raja ke-40, ia juga akan menjadi kepala negara dari 14 negara Persemakmuran.

Mahkota emas Raja Charles II pada tahun 1661 yang dihiasi 444 batu berharga akan dikenakan Raja Charles III di hari penobatannya. 

Orang-orang dari seluruh dunia mengunjungi ibu kota Inggris untuk menyaksikan secara langsung acara bersejarah tersebut.

Berbagai bentuk perayaan, baik dari masyarakat sipil, komunitas, bahkan perusahaan, dilaksanakan untuk meriahkan momen bersejarah tersebut.

Dalam rangka memperingati hari penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla, Kedutaan Besar Inggris Jakarta akan mengadakan acara tertutup bagi komunitas masyarakat Inggris dan Persemakmuran di hari yang sama, Sabtu, 6 Mei.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hubungan Erat Inggris dengan Banyak Negara dan Organisasi

Pidato Owen Jenkins Hari Penobatan Charles III
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins, memberikan pidatonya perihal hari penobatan Raja Charles III. (sumber: tangkapan layar rilis pers Kedutaan Inggris di Indonesia)

Hubungan persahabatan yang erat sudah terjalin sejak lama antara Indonesia dan Inggris.

"Perannya (Kerajaan Inggris) yang luar biasa dalam membangun hubungan persahabatan dengan negara lain," ucap Owen Jenkins.

Pada tahun 2008, Charles yang masih menjabat sebagai Pangeran Wales datang ke Indonesia untuk melakukan kunjungan. Kunjungan itu atas undangan Presiden SBY.

Menurut Owen, kedatangan Charles membawa tujuan untuk mendorong pemahaman yang lebih baik antar agama, mempromosikan masa depan rendah karbon yang berkelanjutan, dan mengembangkan kesempatan kerja bagi kaum muda.

Hubungan erat dengan banyak organisasi telah terjalin berkatnya.

Secara umum, diketahui bahwa hubungan-hubungan tersebut adalah yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan, masyarakat pedesaan, lingkungan binaan, seni, kesehatan, dan pendidikan. 

"Penting bagi kami untuk dapat berkontribusi menyelesaikan masalah-masalah yang telah dibicarakan oleh Yang Mulia Raja dengan penuh semangat," kata Owen Jenkins dalam pernyataannya untuk pers.

"Penobatan Yang Mulia Raja Charles III akan menjadi lebih istimewa karena hal-hal penting tersebut."”


13 Produk Unik Meriahkan Hari Penobatan Raja Charles III, Miniatur Lego hingga Patung Lilin Ratu Camilla

Ratu Camilla Berkilau dalam Balutan Tiara Greville dan Kalung Berlian Ratu Elizabeth di Pesta Kenegaraan
Raja Charles III dan Permaisuri Camilla berdiri bersama sebelum jamuan kenegaraan di Istana Bellevue di Berlin, Rabu (29/3/2023). Raja Charles III memulai perjalanan luar negeri pertamanya dengan tujuan Berlin, Jerman, pada Rabu menandai kunjungan resmi kenegaraan pertama pasangan itu setelah naik takhta menyusul mangkatnya Ratu Elizabeth II. (AP Photo/Matthias Schrader, Pool)

Antusiasme yang luar biasa, penobatan Raja Charles dan Queen Consort atau sang ratu akan dilaksanakan pada 6 Mei 2023 mendatang. 

Antusiasme yang tinggi tidak hanya terlihat dari para warga, tetapi juga sejumlah perusahaan dan badan amal. Mereka telah menyiapkan dan merilis berbagai produk kreatif untuk memeriahkan acara Penobatan Raja Charles III.

Detik-detik jelang penobatan raja baru Inggris itu, bermunculan produk terkait acara tersebut mulai dari miniatur lego hingga patung Ratu Camilla bertempat di Madame Tussauds.

Berikut ini, melansir dari Sky News, Kamis (27/4/2023), ulasan 13 produk kreatif dan unik tersebut:

1. Miniatur Adegan Penobatan Terbuat dari Lego

Tak mau ketinggalan, Legoland membuat miniatur unik khusus untuk meriahkan hari penobatan Raja Charles III.

Mereka baru saja meluncurkan miniatur dari adegan penobatan. Replika kecil Istana Buckingham dengan Raja dan Ratu yang berdiri di balkon, melambai ke kerumunan di bawah.

Baca selengkapnya di sini...


Biaya Penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla Diprediksi Rp1,8 Triliun, Kritikus: Lebih Baik Dimanfaatkan untuk Layanan Publik

Hiasan kotak pos penobatan muncul di seluruh negeri
Sebuah foto yang diambil pada 2 Mei 2023 memperlihatkan mahkota rajutan yang dipajang di kotak pos di sebelahnya, menjelang penobatan Raja Charles III dan Permaisuri Camilla, di Rhyl, Wales utara. (Photo by Paul ELLIS / AFP)

Hari penobatan tak hanya mendapat respon meriah, isu besarnya biaya yang dikeluarkan untuk hari penting tersebut rupanya mengundang kritik.

Penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla pada 6 Mei 2023 akan diikuti dengan perayaan nasional selama akhir pekan, yang diperkirakan menelan uang pajak setidaknya 100 juta pound sterling atau sekitar Rp1,8 triliun.

Baik Downing Street maupun Istana Buckingham tidak mengonfirmasi biaya pasti penobatan. Meski secara skala, durasi, dan jumlah tamu undangan jauh di bawah penobatan Ratu Elizabeth II pada tahun 1953, namun penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla yang diberi sandi "Operasi Golden Orb" berlangsung di tengah krisis biaya hidup yang masih melanda Inggris.

Keputusan untuk "menurunkan kemegahan" upacara penobatan sendiri disebut merupakan wujud dari kepekaan Raja Charles III terhadap krisis biaya hidup, di samping alasan lain, yaitu membentuk monarki yang lebih modern dan ramping. Bagaimanapun, kemeriahan perayaan nasional dinilai akan sangat kontras dengan suramnya krisis ekonomi, di mana inflasi yang tinggi telah memicu aksi mogok buruh.

Baca selengkapnya di sini...

Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia
Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Persiapan Jelang Penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Persiapan Jelang Penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya