Liputan6.com, Tel Aviv - Seorang bocah laki-laki Palestina usia tiga tahun berada dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit Israel pada Jumat (2/6/2023) pagi waktu setempat setelah ditembak olek pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Dalam pernyataannya, militer Israel mengatakan bahwa kelompok bersenjata melepaskan tembakan pada Kamis (1/6) malam ke arah pemukiman Neve Tzuf di Tepi Barat yang diduduki. Pasukan di pos penjagaan membalas tembakan tersebut.
Baca Juga
Beberapa jam kemudian, petugas medis Israel menerima laporan bahwa seorang pria Palestina dan anak laki-lakinya terluka parah. Pria itu dilarikan ke rumah sakit Palestina, sementara bayinya diterbangkan ke Rumah Sakit Sheba Israel. Demikian seperti dikutip dari AP.
Advertisement
Militer Israel merilis video kasar yang "membenarkan" klaim mereka bahwa orang-orang bersenjata menembak ke arah pemukiman dan mengatakan sedang memburu mereka.
Namun, kemudian militer Israel sendiri mengaku sedang meninjau insiden ini. Mereka menuturkan, "menyesalkan kerugian bagi non-kombatan" dan telah melakukan "segala daya untuk mencegah insiden semacam itu."
Ketegangan Masih Tinggi
Penembakan itu adalah pertumpahan darah terbaru dalam gelombang kekerasan selama lebih dari setahun di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur. Pertempuran meningkat sejak pemerintahan baru sayap kanan Israel pimpinan Benjamin Netanyahu mulai menjabat pada akhir Desember 2022.
Hampir 120 warga Palestina tewas di dua wilayah itu tahun ini, hampir setengah dari mereka adalah anggota kelompok militan bersenjata. Sementara itu, serangan Palestina yang menargetkan warga Israel di wilayah tersebut telah menewaskan sedikitnya 21 orang.
Israel merebut Tepi Barat dan Yerusalem Timur, bersama dengan Jalur Gaza, dalam Perang 1967. Adapun Palestina menginginkan wilayah tersebut untuk negara masa depan mereka.
Sekitar 700.000 orang Israel sekarang tinggal di permukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Advertisement