13 Oktober 2018: Tragedi Kebakaran Pipa Minyak di Aba Nigeria Tewaskan 50 Orang

Pada tanggal 13 Oktober 2018, kota komersial Aba di Nigeria diselimuti kehancuran dan kesedihan mendalam.

oleh Erina Putri diperbarui 13 Okt 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi kebakaran
Ilustrasi Kebakaran. (Pexels/Pixabay)

Liputan6.com, Aba - Pada tanggal 13 Oktober 2018, kota komersial Aba, negara bagian Abia, Nigeria diselimuti kehancuran dan kesedihan mendalam.

Sebanyak 50 orang tewas dalam sebuah ledakan pipa minyak yang menggemparkan.

Pipa minyak yang meledak adalah milik Perusahaan Pemasaran Pipa dan Produk atau Pipelines and Product Marketing Company (PPMC). Akibatnya, 30 orang lainnya terluka serius dan harus dirawat di rumah sakit.

Melansir dari Ripples Nigeria, Jumat (13/10/2023) saksi mata mengungkapkan bahwa api mengerikan itu bermula dari sebuah sepeda motor yang dikendarai oleh sejumlah tentara yang tiba di daerah tersebut. Mereka tak sengaja memicu malapetaka ini.

Kisah-kisah tragis pun tersebar. Keluarga-keluarga menangisi anggota-anggota tercinta yang tewas dalam kebakaran mengerikan.

Wujud tubuh dan wajah mereka yang tak lagi dapat dikenali akibat terbakar habis saat mereka mencoba mengambil bahan bakar di sepanjang pipa. 

Bahkan seorang ibu yang sedang menyusui meninggalkan bayinya yang baru berusia dua bulan di rumah untuk mengambil bahan bakar itu saat kejadian.

Menanggapi tragedi ini, Perusahaan Minyak Nasional Nigeria atau the Nigerian National Petroleum Corporation (NNPC) mengatakan di Abuja bahwa penyebabnya mungkin adalah para pencuri minyak yang mencoba mengganggu aliran bensin dari Port Harcourt ke Aba.

Pimpinan Grup NNPC, Dr. Maikanti Baru, juga mengungkapkan kekagetannya atas kerusakan besar yang terjadi, serta korban jiwa dan properti yang hilang.

 

Diduga Pipa Sudah Lama Bocor

Ilustrai kebakaran
Ilustrasi Kebakaran. (Pexels/Pixabay)

Situasi ini memilukan hati. Kebakaran dahsyat itu terjadi sekitar pukul 01.30 dini hari waktu setempat di dekat pipa minyak yang sudah ditinggalkan selama tiga tahun di desa Umuimo dan Umuaduru, di daerah Osisioma Ngwa.

Pipa ini sebelumnya telah ditinggalkan dan terbengkalai, namun tiba-tiba kembali digunakan untuk memompa bahan bakar.

Hal ini menyebabkan kebocoran yang sangat parah, oleh karena itu para warga setempat kemudian mencoba mengambil bahan bakar dan menjualnya kepada masyarakat.

Sayangnya, tentara menghalangi para wartawan untuk mengambil gambar jenazah yang terbakar saat mereka memblokir akses ke area tersebut.

Bahkan laporan menunjukkan bahwa informasi tentang kebocoran ini sudah tersebar lebih dari tiga tahun yang lalu, tetapi tidak ada tindakan yang diambil.

Seorang penduduk di daerah tersebut berkata bahwa masalah pipa yang ditinggalkan ini sudah berlangsung lebih dari tiga tahun. 

Mereka menerima informasi bahwa ada kebocoran di pipa tersebut dan menghubungi pihak berwenang, tapi pihak tersebut mengatakan bahwa itu berasal dari pipa lama yang pemerintah tidak lagi gunakan karena ada dua pipa lainnya di sana. 

Pipa yang pemerintah pertahankan berbeda dengan yang mereka gunakan untuk memompa produk. 

Jadi, mereka mengatakan mereka tidak bisa melakukan apapun tentang kerusakan itu, karena pemerintah tidak membayar mereka untuk memperbaiki kedua pipa tersebut.

Pipa Gas Dekat Masjid di Bangladesh Meledak, 24 Orang Tewas

Pria Ini Bakar Rumah karena Tak Tahan Kena Omel Sang Ibu
ilustrasi (sumber: pixabay)

Kejadian kebakaran karena pipa juga pernah terjadi pada tahun 2020.

Korban tewas akibat ledakan pipa gas di sebuah masjid di luar ibu kota Bangladesh bertambah menjadi 24 orang. Pihak berwenang sedang memeriksa bagaimana kebocoran menyebabkan kecelakaan selama salat Isya saat itu.

Dikutip dari laman Al Jazeera, ledakan yang diduga petugas pemadam kebakaran disebabkan oleh kebocoran dari pipa di masjid di distrik Narayanganj pada Jumat malam, juga melukai puluhan orang dengan luka bakar.

Puluhan orang dilarikan ke rumah sakit khusus luka bakar dan operasi plastik milik pemerintah di Dhaka, Bangladesh kebanyakan dari mereka dengan luka bakar parah.

Samanta Lal Sen, mengatakan korban tewas termasuk seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun. Dia mengatakan dokter merawat setidaknya 37 orang dengan luka bakar hingga 90 persen di tubuh mereka.

"Saya melihat asap menyembur keluar dari masjid setelah ledakan mendadak terdengar dan orang-orang berteriak," kata Mohammad Ratan, seorang warga setempat.

"Beberapa berguling-guling di jalan ketika mereka mencoba memadamkan api di tubuh mereka."

Stasiun TV lokal melaporkan bahwa karena dampak ledakan tersebut, sedikitnya enam AC juga meledak di dalam masjid.

Pihak berwenang telah melakukan penyelidikan atas ledakan tersebut.

 

Kebocoran Pipa Gas di Kilang Minyak Iran Picu Kebakaran

Ilustrasi kebakaran (Istimewa)
Ilustrasi kebakaran (Istimewa)

Kejadian lainnya ada pada tahun 2021, masih dengan tragedi pipa gas yang meledak.

Media pemerintah melaporkan kebakaran besar terjadi pada Rabu, 2 Juni 2021 di sebuah kilang minyak di ibu kota Iran, Teheran.

Sampai berita ini diturunkan belum ada laporan tentang korban. Walaupun kilang itu terletak di zona industri, pihak berwenang setempat mengatakan posisinya tidak jauh dari perumahan penduduk, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia.

"Kebocoran pada pipa gas cair di fasilitas itu memicu kebakaran," kata Mansour Darajati, kepala tim krisis Teheran, Iran kepada televisi pemerintah.

Darajati mengatakan kebocoran tersebut menyebabkan ledakan yang memicu kebakaran sekitar pukul 19.30. waktu setempat.

Kantor berita AFP melaporkan bahwa kebakaran masih berlangsung beberapa jam kemudian, tetapi telah mereda.

Infografis Journal
Olahraga Dapat Memperbaiki Mood Seseorang (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya