Militer Pakistan Beri Dukungan Moral untuk Warga Palestina di Tengah Perang Hamas Vs Israel

Di tengah perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung, petinggi militer Pakistan yang juga bagian dari Inter-Services Public Relations (ISPR) memberikan dukungan moral kepada Palestina.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 20 Okt 2023, 12:02 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2023, 12:02 WIB
Ilustrasi bendera Pakistan (pixabay)
Ilustrasi bendera Pakistan (pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah perang Hamas Vs Israel yang sedang berlangsung, petinggi militer Pakistan yang juga bagian dari Inter-Services Public Relations (ISPR) memberikan dukungan moral kepada Palestina.

Militer Pakistan lebih lanjut menyatakan keprihatinan mendalam mengenai hal terbaru ini perkembangan konflik Gaza-Israel karena korban jiwa telah ditanggung oleh warga sipil yang tidak bersalah akibat serangan Israel.

Mereka mengutuk serangan pada Konferensi Komandan Korps ke-260 yang diadakan di Markas Besar Umum (GHQ) Rawalpindi, di mana Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Syed Asim Munir memberikan dukungan diplomatik dan politik Pakistan kepada Palestina, dkutip dari laman ANI News, Jumat (20/10/2023).

Menurut laporan terbaru, kementerian tersebut mengatakan bahwa 3.478 orang telah terbunuh sejak Israel mulai membom Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober, sebagai reaksi terhadap serangan Hamas yang menewaskan sekitar 1.400 warga Israel.

Menurut The Express Tribune, Munir memuji warga Palestina yang terus bertahan dalam mengatasi masalah pendudukan yang melanggar hukum atas wilayah mereka dan tempat-tempat suci umat Islam.

Dia menegaskan kembali tekad tentara Pakistan untuk mempertahankan “kedaulatan dan integritas wilayah Pakistan dari segala jenis ancaman langsung dan tidak langsung”.

Dukungan Untuk Palestina Meluas

Demonstrasi mendukung Palestina kian meluas. Setelah ribuan pengunjuk rasa memadati jalan-jalan Kota London, Istanbul, Amman, Roma, Naples, Milan, Damaskus, Paris, Johannesburg dan Jakarta pada Jumat (13/10) dan Sabtu (14/10), unjuk rasa pro-Palestina serupa juga kabarnya digelar di berbagai kota lain di seluruh dunia.

Mengutip VOA Indonesia, ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina dilaporkan berkumpul di pusat Kota Amsterdam pada hari Minggu (15/10). Mereka melambai-lambaikan bendera Palestina dan menyampaikan dukungan bagi warga yang terjebak dalam perang Hamas-Israel itu. Polisi tidak melaporkan adanya insiden berarti dalam demonstrasi tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Doa dan Dukungan Untuk Warga Palestina

Jalur Gaza Palestina
Lebih dari 2.800 warga Palestina dilaporkan meninggal dunia dan ribuan terluka. (AP Photo/Hatem Moussa)

Sementara itu di Sydney dan Melbourne, ribuan orang menyampaikan doa dan dukungan bagi warga Palestina. Demonstrasi di Hyde Park, Sydney, diawali dengan kumandang azan. Lalu massa berkumpul dalam diam mengelilingi sebuah bendera Palestina berukuran raksasa.

Setelah beberapa saat, massa meneriakkan kalimat "Bebaskan Palestina".

Sebagian pengunjuk rasa lain mengatakan mereka datang untuk menunjukkan dukungan bagi warga Palestina sekaligus Israel. Hal senada terjadi di Melbourne.

Ribuan orang juga berkumpul di Karachi, Pakistan, pada hari Minggu untuk menunjukkan solidaritas dengan warga Palestina. Unjuk rasa itu dipimpin oleh kelompok radikal Partai Jamaat-e-Islami. Selain membawa banyak bendera Palestina, massa juga membawa poster yang menunjukkan pesan anti-Israel.


Prancis Larang Demonstrasi Pro-Palestina

Pemukiman Warga Palestina Hancur
Warga Palestina membawa barang-barang pribadi berjalan melewati bangunan yang rusak parah setelah serangan udara Israel di distrik al-Rimal, Kota Gaza, pada 10 Oktober 2023. (Mahmud HAMS/AFP)

Meskipun terdapat larangan, sekelompok demonstran pro-Palestina tetap beraksi di Paris pada Kamis (12/10). Polisi pun melakukan 10 penangkapan dan menggunakan meriam air untuk membubarkan pengunjuk rasa di Place de la Republique yang diperkirakan berjumlah 3.000 orang, di mana mereka meneriakkan "Israel pembunuh" hingga mengibarkan bendera Palestina.

Darmanin, yang memerintahkan pelarangan tersebut, menyatakan bahwa mereka yang menentang larangan tersebut harus ditangkap karena mengganggu ketertiban umum.

Namun, kelompok pro-Palestina meyakini langkah pemerintah Prancis berisiko mengancam kebebasan berekspresi. Mereka berjanji terus melakukan demonstrasi untuk mendukung rakyat Palestina.

Charlotte Vautier, yang menghadiri demonstrasi pro-Palestina, mengungkapkan kepada Reuters, "Kami hidup di negara hukum perdata, negara di mana kami memiliki hak untuk mengambil sikap dan berdemonstrasi."

"(Tidak adil) melarang di satu pihak dan mengizinkan di pihak lain," ungkap Vautier seperti dilansir BBC, Jumat (13/12).

Dalam pidatonya, Presiden Macron mendesak rakyat Prancis untuk tetap bersatu dengan mengatakan, "Jangan menambah perpecahan nasional ke perpecahan internasional."

Macron menggambarkan Hamas sebagai organisasi teroris yang menginginkan kematian rakyat Israel. Dia juga mengonfirmasi bahwa 13 warga Prancis tewas dalam serangan Hamas terhadap Israel pada Sabtu 7 Oktober, sementara 17 lainnya yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak masih hilang.

Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya