3 November 2016: Tabrakan Kereta Api di Karachi, 22 Orang Tewas dan 65 Terluka

Dua kereta api bertabrakan di daerah Landhi, Kota Karachi, pada Kamis pagi, 3 November 2016. 22 Orang tewas dan 65 terluka dalam tabrakan ini.

oleh Erina Putri diperbarui 03 Nov 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2023, 06:00 WIB
ilustrasi kereta
Ilustrasi kereta. (Laura James/Pexels)

Liputan6.com, Karachi - Dua kereta api bertabrakan di daerah Landhi, Kota Karachi, pada Kamis pagi, 3 November 2016.

Melansir dari Geo.TV, kecelakaan ini menewaskan setidaknya 22 orang dan melukai 65 lainnya, termasuk anak-anak.

Kecelakaan terjadi di Gaddafi Town Landhi pukul 07:18 pagi waktu setempat, ketika Zakaria Express bertabrakan dengan Fareed Express yang sedang berhenti.

Dua gerbong Fareed Express dan satu gerbong Zakaria Express hancur total akibat tabrakan tersebut.

Fareed Express berada di stasiun kereta Juma Goth ketika Zakaria Express menabraknya. Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa sang masinis Zakaria Express mengabaikan sinyal.

"22 jenazah dan 65 orang luka sudah dibawa ke Rumah Sakit Jinnah," kata Dr. Seemi Jamali, Kepala Departemen Darurat di Rumah Sakit Jinnah.

"Banyak yang mengalami luka kepala dan beberapa dalam kondisi kritis," tambahnya.

"Saya sekarat, saya sekarat, tolong, tolong, saya sekarat," teriak Abdul Ghaffar (55), sambil dokter berusaha memindahkan kakinya. Dia tampak mengalami luka-luka serius, sementara anak-anak dan istriya juga terluka dan berbaring di tempat tidur di dekatnya.

Banyak yang mengalami luka kepala dan kaki. Tabrakan ini juga menyebabkan kemacetan lalu lintas, sehingga ambulans yang membawa korban terjebak di jalan.

Status darurat telah dinyatakan di Rumah Sakit Jinnah, Rumah Sakit Abbasi Shaheed, dan Rumah Sakit Sipil.

 

Evakuasi Segera Dilakukan

Ilustrasi Kecelakaan Kereta Api
Ilustrasi Kecelakaan Kereta Api (Liputan6.com)

Fareed Express datang dari Lahore menuju Karachi, sementara Zakaria Express berangkat dari Multan.

Semua perjalanan kereta api dari Karachi dihentikan sampai proses penyelamatan selesai. Kereta yang dalam perjalanan ke Karachi akan dihentikan di stasiun lain sebelum mencapai Landhi.

Pejabat mengatakan, tim penyelamat yang dilengkapi dengan peralatan pemotong logam dan derek berat berhasil mengevakuasi semua penumpang dari reruntuhan kereta yang kusut.

"Tidak ada yang tertinggal di dalam," kata Ijaz Ahmad Khan, pejabat administratif Karachi, kepada para wartawan di lokasi.

Perdana Menteri Nawaz Sharif dan Presiden Mamnoon Hussain menyatakan duka cita atas kecelakaan ini dan menawarkan belasungkawa kepada keluarga korban.

Presiden Mamnoon Hussain memerintahkan penyelidikan atas tabrakan ini dan mengumumkan bantuan keuangan untuk keluarga korban.

 

Terdengar Teriakan

Ilustrasi tabrakan kereta api (Istimewa)
Ilustrasi tabrakan kereta api (Istimewa)

Penumpang Ajab Gul menceritakan kepada AFP bahwa dia sedang dalam perjalanan ke tempat kerjanya saat dia menyaksikan kecelakaan itu.

"Tiba-tiba kereta lain datang dengan cepat dan menabrak kereta yang terparkir," katanya, menggambarkan suara tabrakan sebagai "besar".

"Ada awan debu dan asap. Setelah itu, kami mendengar teriakan. Orang-orang di dalam kereta yang bertabrakan berteriak dan menangis."

Penonton berbondong-bondong memberikan pertolongan kepada mereka, katanya, sambil menambahkan bahwa ia telah membantu mengevakuasi 17 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, dari reruntuhan.

Namun, tambahnya, "ada banyak orang lain yang terjebak di dalam... kami tidak bisa menolong mereka."

Berbicara kepada wartawan di Islamabad, Menteri Perkeretaapian Khawaja Saad Rafique mengatakan bahwa kecelakaan ini disebabkan oleh kesalahan manusia karena sistem sinyal Kereta Api berfungsi dengan sempurna.

Menurut Rafique, masinis Zakaria Express yang bersalah karena mengabaikan sinyal. "Masinis dan asisten masinis hilang dan ada upaya pencarian untuk menemukannya," kata Rafique, menambahkan bahwa laporan awal akan selesai dalam 72 jam.

Ia mengumumkan kompensasi sebesar Rs 1.500.000 (atau sekitar Rp 285 juta) untuk yang meninggal dan Rs 300.000 (sekitar Rp 57 juta) untuk yang terluka.

Dia mengatakan bahwa ia akan segera tiba di Karachi untuk menyelidiki situasi di lokasi.

 

Kecelakaan Kereta di Pakistan

Ilustrasi orang tertabrak kereta api (Istimewa)
Ilustrasi orang tertabrak kereta api (Istimewa)

Kecelakaan kereta api bukanlah hal yang asing di Pakistan. Selama tahun 2015-2016 terjadi tiga kecelakaan kereta api besar.

Pada 15 September tahun ini, setidaknya enam orang tewas dan lebih dari 150 terluka setelah Awam Express yang menuju Karachi bertabrakan dengan kereta barang dekat Multan.

Pada 17 November 2015, setidaknya 12 orang tewas dan lebih dari 100 terluka ketika lokomotif dan beberapa gerbong kereta api Jaffar Express tergelincir di dekat daerah Bolan di Balochistan.

Pada 2 Juli 2015, empat gerbong kereta khusus yang membawa tentara Pakistan dan keluarga mereka ke Kharian jatuh ke dalam sebuah kanal dekat Jamke Chattha di Gujranwala, menewaskan dua orang dan melukai 85 lainnya.

Infografis Deretan Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh
Infografis Deretan Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya