Liputan6.com, Gaza - Gaza bukan sekadar angka. Mereka yang tewas akibat kebrutalan Israel punya nama dan salah satunya adalah Elham Farah.
Orang-orang yang ditinggalkan mengenang Elham murah senyum dan selalu gembira, perangai yang menurut mereka cocok dengan nama belakangnya, yang dalam bahasa Arab berarti "kebahagiaan".
Baca Juga
Sebagai anggota komunitas Kristen Palestina di Gaza, Elham tinggal di lingkungan al-Rimal dan menghabiskan kariernya bekerja sebagai guru musik sebelum pensiun. Dia adalah putri dari Hanna Farah, seorang penyair terkemuka Palestina.
Advertisement
Laporan media lokal menyebutkan, Elham ditembak pada 12 November 2023 oleh tentara Israel di luar Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza. Demikian seperti dilansir Middle East Eye, Kamis (16/11).
Perempuan usia 84 tahun itu dilaporkan mencari perlindungan di gereja dari pengeboman Israel yang tiada henti. Pada hari kematiannya, dia melangkah keluar gereja untuk melihat apakah rumahnya selamat dari serangan udara Israel.
Elham tertembak di kaki sebelum kemudian roboh, sementara warga lainnya yang berada di gereja tidak dapat membantunya mengingat intensitas pengeboman.
Kematian Elham menjadi pengingat bahwa krisis Gaza adalah krisis kemanusiaan yang ditandai bahwa bukan hanya umat muslim yang menjadi korban kebiadaban Israel.Â
Tidak Seorangpun Dapat Menolong
Keponakan Elham, Carole, sempat membuat unggahan di media sosial untuk meminta bantuan ketika bibinya mengalami pendarahan.
"Panggilan untuk siapapun yang bisa membantu, bibi saya guru musik Elham Farah terluka setelah ditembak oleh pasukan pendudukan dan dia berada di jalanan dan sedang menunggu ambulans … dia dekat dengan Rumah Sakit al-Shifa, tolonglah," tulis Carole, tidak lupa menambahkan nomor telepon Elham.
Lalu setelah Elham dinyatakan meninggal, Carole pun berbagi kenangan tentang bibinya.
"Dia sangat lucu dan baik, dan terus mengirimi saya ayat-ayat Alkitab dan lagu puji-pujian … dengan listrik yang menipis," tulis Carole di X alias Twitter.
Advertisement
Ikon Gaza
Ucapan duka pun mengalir deras untuk Elham.
"Elham adalah salah satu guru musik pertama di Gaza. Keluarga Elham adalah keluarga Kristen Gaza yang mengakar & ayahnya Hanna Farah, adalah seorang penyair Palestina terkenal. Kehidupan Ilham berakhir kemarin.
Dia terluka di daerah yang terkepung di Gaza utara & TIDAK ada seorang pun yang diizinkan menyelamatkannya," twit @NourNaim88.
Elham is one of the first music teachers in Gaza.Elham’s family is a deep rooted Gazan Christian family & her father Hanna Farah,is a well known Palestinian poet,Ilham’s life ended yesterdayShe was injured in a besieged area in northern Gaza & NO one was allowed to rescue her pic.twitter.com/EMq3fYbboH
— Nour Naim| نور نعيم (@NourNaim88) November 13, 2023
Satu video yang dibagikan secara online menunjukkan Elham bermain piano di Sekolah Kamaliya di lingkungan al-Zaytoun, salah satu sekolah tertua di Gaza.
Pertunjukan pianonya merupakan bagian dari perayaan yang menandai restorasi gedung, yang merupakan inisiatif Universitas Islam Gaza.
"Saya rasa tidak ada seorang pun di Gaza yang belum pernah bertemu dengannya di jalan. Dia selalu menghentikan orang, tersenyum pada mereka, dan mulai mengajak bicara. Dia adalah ikon Gaza dalam hal budaya, pengetahuan, dan kesadaran. Kami akan terus berdoa untuk Anda dan berbicara tentang Anda," tulis salah satu pengguna media sosial.
Dalam penghormatan lainnya, seorang mantan siswa mengenangnya dengan menuliskan, "Kami senang mendengarkan musiknya, itu adalah salah satu kelas paling indah."
Lebih dari 11.000 orang tewas di Gaza sejak dimulainya perang Hamas Vs Israel pada 7 Oktober. Jumlah tersebut mencakup lebih dari 4.000 anak.
Tiga gereja menjadi sasaran serangan bom Israel di Gaza. Umat ​​Kristen Gaza bahkan telah melakukan baptis massal jaga-jaga jika mereka tewas akibat serangan keji Israel.
Â