Gempa M 7,4 di Ishikawa Jepang Diprediksi Picu Tsunami 5 Meter, Warga Diminta Mengungsi ke Tempat Tinggi

Jepang bersiap menghadapi tsunami setinggi 16 kaki: Peringatan mendesak dikeluarkan untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi saat pemeriksaan dilakukan di pembangkit listrik tenaga nuklir setelah gempa besar berkekuatan 7,6 skala Richter

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 01 Jan 2024, 15:50 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2024, 15:49 WIB
Cuplikan video gelombang tsunami yang diamati di sepanjang pantai barat Jepang hari ini. (Twitter/X @hioooomn)
Cuplikan video gelombang tsunami yang diamati di sepanjang pantai barat Jepang hari ini Senin 1 Januari 2024 setelah gempa bumi di Ishikawa. (Twitter/X @hioooomn)

Liputan6.com, Ishikawa - Gempa bumi dahsyat melanda Jepang Senin 1 Januari 2024 dengan kekuatan awal mangitudo 7,6 yang kemudian disebut magnitudo 7,4, memicu peringatan tsunami dan warga didesak untuk mengungsi.

Badan Meteorologi Jepang melaporkan gempa besar terjadi di lepas pantai Prefektur Ishikawa dan daerah sekitarnya tak lama setelah pukul 16.00 waktu setempat (07.00 waktu Inggris).

Peringatan tsunami besar dikeluarkan untuk Ishikawa serta atau peringatan tsunami tingkat rendah untuk seluruh pantai barat Pulau Honshu.

Gempa Jepang terbesar ini mendorong lembaga penyiaran untuk beralih ke program khusus dan menyerukan agar penduduk yang terkena dampak segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Lembaga penyiaran publik Jepang NHK TV memperingatkan aliran air yang deras bisa mencapai ketinggian 16,5 kaki (5 meter), dan mendesak orang-orang untuk mengungsi ke dataran tinggi atau ke puncak bangunan di dekatnya.

"Kami menyadari rumah Anda, harta benda Anda semuanya berharga bagi Anda, namun hidup Anda lebih penting dari segalanya. Berlarilah ke tempat setinggi mungkin," kata seorang presenter di stasiun televisi NHK kepada pemirsa seperti dikutip dari Daily Mail.

Gelombang tsunami bisa saja kembali terjadi, menurut jaringan televisi tersebut, karena peringatan terus diumumkan hampir satu jam setelah peringatan awal. Adapun tsunami setinggi sekitar 3 kaki (1 meter) melanda sebagian pantai di sepanjang Laut Jepang dengan gelombang yang lebih besar diperkirakan terjadi.​

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gelombang Kuat Telah Hantam Kota Wajima di ishikawa

Ilustrasi gempa bumi. (Pixabay)
Ilustrasi gempa bumi Jepang memicu tsunami. (Pixabay)

Sementara itu, gelombang kuat menghantam pantai Kota Wajima di Ishikawa, NHK melaporkan. Hokuriku Electric Power sedang memeriksa segala ketidakberesan di pembangkit listrik tenaga nuklirnya.

Pemerintah Jepang akan mengadakan konferensi pers pada Senin ini, dan laporan mengenai kerusakan apa pun belum tersedia.

Adapun tsunami setinggi sekitar 10 kaki (3 m) diperkirakan akan melanda Niigata (sebelumnya diprediksi 5 meter) dan prefektur lain di pantai barat Jepang.

Gelombang tsunami yang lebih kecil telah dipastikan mencapai garis pantai, menurut NHK.

 


Area Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terdampak Gempa Bumi

Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi Jepang memicu tsunami. (Liputan6.com/Sangaji)

Adapun area terdampak gempa bumi Jepang terkini mencakup pembangkit listrik tenaga nuklir. Tokyo Electric Power Co, operatornya, mengatakan pihaknya sedang memeriksa masalah namun belum ada laporan mengenai adanya kejanggalan.

Juru bicara Kansai Electric Power mengatakan tidak ada kelainan pada pembangkit listrik tenaga nuklirnya namun perusahaan terus memantau situasi dengan cermat.

Di Seoul, badan meteorologi Korea Selatan mengatakan permukaan laut di beberapa bagian Provinsi Gangwon di pantai timur mungkin akan naik setelah gempa bumi.

Sebelumnya, gempa bumi besar dan tsunami melanda timur laut Jepang pada 11 Maret 2011, menghancurkan kota-kota dan memicu krisis nuklir di Fukushima.​

INFOGRAFIS: Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya