27 Januari 1888: Yayasan National Geographic Society Pertama Kali Didirikan

National Geographic Society saat ini merupakan salah satu lembaga ilmiah dan pendidikan nirlaba terbesar di dunia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 27 Jan 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi Keindahan Alam Indonesia
Keindahan Danau Toba. (Bola.com/Pixabay)

Liputan6.com, Washington - Sekitar 136 tahun yang lalu, tepatnya pada 27 Januari 1888, yayasan National Geographic Society pertama kali didirikan di Washington D.C, Amerika Serikat (AS) dengan tujuan untuk meningkatkan dan menyebarkan pengetahuan geografis.

Sebanyak 33 orang pertama kali bertemu dan membentuk National Geographic Society. Mereka datang dari latar belakang berbeda termasuk ahli geografi, petualang, guru, pengacara, kartografer, perwira militer hingga pemodal.

Walaupun datang dari bidang pekerjaan yang berbeda-beda, semuanya memiliki minat yang sama terhadap pengetahuan ilmiah dan geografis, serta berpendapat bahwa dengan berjalannya waktu, orang Amerika menjadi semakin ingin tahu tentang dunia di sekitar mereka.

Dengan pemikiran ini, seperti dikutip History, Sabtu (27/1/2024), orang-orang tersebut merancang konstitusi dan memilih seorang pengacara bernama Gardiner Greene Hubbard sebagai presiden badan tersebut. Hubbard yang bukan merupakan seorang ilmuwan atau ahli geografi, mewakili keinginan seluruh pendiri untuk menjangkau orang awam.

Sembilan bulan setelah didirikan, yayasan ini menerbitkan edisi pertama majalah National Geographic. Namun, jumlah pembacanya tidak bertambah sampai Gilbert H. Grosvenor mengambil alih sebagai editor pada tahun 1899.

Hanya dalam beberapa tahun, Grosvenor meningkatkan jumlah pembacanya dari yang sebelumnya hanya sebanyak 1.000 orang menjadi 2 juta orang dengan membuang format majalah yang berisi artikel pendek dan terlalu teknis dengan artikel yang disertakan foto.

Semakin Dikenal

Ilustrasi Keindahan Alam Bali
Pertanian di pedesaan Bali. (Bola.com/Pixabay)

National Geographic dengan cepat menjadi terkenal karena hasil fotonya yang menakjubkan dan pionir, menjadi yang pertama menangkap foto langit, laut, serta Kutub Utara dan Selatan dengan warna alami.

National Geographic Society enggunakan pendapatannya dari majalah tersebut untuk mensponsori ekspedisi dan proyek penelitian yang meningkatkan pemahaman umat manusia tentang fenomena alam.

Dalam peran ini, National Geographic Society telah berperan penting dalam mewujudkan beberapa pencapaian besar dalam eksplorasi dan sains. Hingga saat ini, mereka telah memberikan lebih dari 1.400 hibah, pendanaan yang membantu perjalanan Robert Peary ke Kutub Utara, Richard Byrd terbang di atas Kutub Selatan, Jacques Cousteau menyelami laut dan Jane Goodall mengamati simpanse liar, dan banyak proyek lainnya.

Salah Satu Lembaga Ilmiah Terbesar

Wisata Alam Madiun
Ilustrasi pegunungan (sumber: Pixabay)

Saat ini, National Geographic Society adalah salah satu lembaga ilmiah dan pendidikan nirlaba terbesar di dunia.

Masyarakat luas memandang National Geographic sebagai penjaga sumber daya alam bumi, dan dalam kapasitas ini, fokus pada cara-cara untuk memperluas jangkauannya dan mendidik pembacanya tentang hubungan unik yang dimiliki manusia dengan bumi.

National Geographic Indonesia

Wisata Batam Terpopuler
Ilustrasi alam bawah laut (sumber: pixabay)

Sementara itu, dilansir Wikipedia, National Geographic Indonesia diresmikan pada tanggal 28 Maret 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang disaksikan oleh pimpinan Kelompok Kompas Gramedia, Jakob Oetama. Majalah ini pertama kali diterbitkan pada bulan April 2005 oleh Majalah Gramedia.

Sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh National Geographic Indonesia meliputi fotografi laut dalam, pameran arkeologi, penelitian orang pendek di Kerinci, menganalisa keunggulan teleskop antariksa Spitzer dan sejumlah kegiatan ilmiah lainnya. 

 

Infografis Jurus NASA Cegat Asteroid Berpotensi Tabrak Bumi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jurus NASA Cegat Asteroid Berpotensi Tabrak Bumi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya