Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menyebut akan selalu mengingat keramahan dan kehangatan warga Indonesia. Pasalnya, masa tugas diplomat Rusia tersebut telah selesai.
"Hal yang tidak akan terlupakan adalah kebaikan masyarakat Indonesia yang saya alami secara pribadi, begitu mengharukan," kata Lyudmila yang sudah menjabat sebagai duta besar di Indonesia selama enam tahun, Rabu (21/2/2024).
Baca Juga
"Tentu saja keindahan, tradisi dan budaya yang menakjubkan juga tak terlupakan. Tapi yang menyentuh hati saya, kebaikan orang Indonesia," katanya.
Advertisement
Ia pun menceritakan ketika mengalami patah tulang sekitar tiga tahun lalu, orang-orang di sekitarnya sangat peduli dan membantunya. Sejak itu, kebaikan orang Indonesia menjadi hal yang paling membekas di hatinya.
"Orang-orang membukakan saya pintu. Mungkin di beberapa negara, ketika mereka melakukan itu untuk turis, mereka mengharapkan imbalan seperti tip. Tapi di sini, yang ada hanyalah kebaikan hati," ungkap dia.
"Dan itu sungguh sangat menyentuh. Itu yang akan selalu saya ingat."
Selain itu, Lyudmila juga mengatakan bahwa hal lain yang membuatnya paling nyaman berada di Indonesia adalah karena cuaca dan suhunya.
"Saya sudah bertugas selama puluhan tahun di Asia Tenggara, di Laos, di Thailand hingga Indonesia. Jadi, ketika saya harus beradaptasi lagi dengan cuaca sebelum kembali ke Moskow, Rusia ini cukup menantang," tutur dia.
Tantangan selama Bertugas di Indonesia
Selama bertugas di Indonesia, Lyudmila mengungkapkan satu hal yang menurutnya menjadi capaian terbesarnya sebagai diplomat. Ia mengklaim, bahwa masyarakat RI mendukung Rusia dalam konfliknya dengan Ukraina.
"Saya sangat senang bahwa masyarakat Indonesia mendukung kami dalam konflik dengan Ukraina. Itu membuat saya sangat senang," katanya.
"Tapi ini bukan capaian pribadi saya," tegas dia.
Lebih jauh, Lyudmila juga membeberkan tantangan terberat yang ia alami selama bertugas di Indonesia.
"Jika bicara soal tantangan, mungkin salah satunya adalah bahasa," katanya.
"Tidak memahami bahasanya tentu menjadi tantangan. Saya kerja bertahun-tahun di Laos dan Thailand, saya mempelajari bahasanya."
Ia mengatakan bahwa sebelumnya ia telah berusaha untuk belajar bahasa Indonesia, namun terhenti sejak pandemi COVID-19 dan guru bahasanya pun meninggal dunia.
Advertisement
Kembali ke Moskow
Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai duta besar di Indonesia, Lyudmila akan kembali di Moskow dan akan menetap selama beberapa tahun di sana sebelum dipindahkan lagi.
"Dalam sistem kami, biasanya diplomat akan kembali ke ibu kota. Biasanya kami akan tinggal di sana selama dua hingga empat tahun. Itu tergantung," kata dia.
Harapan untuk Hubungan Indonesia dan Rusia
Sementara ketika ditanya soal harapannya terhadap hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia, Lyudmila menyebut bahwa ia optimis bahwa hubungan keduanya semakin erat ke depannya.
"Kedua negara mempunyai potensi yang luar biasa untuk meningkatkan hubungan diplomatiknya," imbuh dia.
Advertisement