Diserang Rudal oleh Iran, PM Israel: Kami Akan Menang

Perdana Menteri Israel menyampaikan pesan bahwa negaranya akan menang melawan Iran.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Apr 2024, 17:05 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2024, 17:05 WIB
Benjamin Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Dok. AFP)

Liputan6.com, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya "akan menang" melawan Iran. Hal ini ia sampaikan dalam cuitan di aplikasi X.

Sebelumnya, ia pernah menyampaikan pidato di depan warga negaranya dengan mengatakan bahwa militer Israel siap menghadapi skenario apa pun, dikutip dari BBC, Minggu (14/4/2024).

Terutama setelah Iran meluncurkan serangan drone dan rudal dalam semalam yang diperkirakan jumlahnya hingga ratusan.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk serangan Republik Islam Iran yang menargetkan Israel.

"Saya mengutuk keras eskalasi serius yang ditunjukkan dengan serangan besar-besaran yang dilancarkan Republik Islam Iran terhadap Israel malam ini. Saya menyerukan penghentian segera permusuhan ini," kata Antonio Guterres.

"Saya sangat khawatir mengenai bahaya nyata dari eskalasi yang menghancurkan di seluruh kawasan."

"Saya mendesak semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin guna menghindari tindakan apa pun yang dapat mengarah pada konfrontasi militer besar-besaran di berbagai bidang di Timur Tengah."

Sekjen Antonio Guterres juga menyatakan pernyataan secara berulang bahwa kawasan maupun dunia tidak mampu melakukan perang lagi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Libatkan Rudal dan Drone

Kementerian Luar Negeri Iran mengungkap alasan penyerangan balik ke Israel (AP).
Kementerian Luar Negeri Iran mengungkap alasan penyerangan balik ke Israel (AP).

Iran pada Sabtu (13/4/2024) malam meluncurkan serangan balasan ke arah Israel. Demikian diumumkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

"IDF dalam keadaan siaga tinggi dan terus memantau situasi operasional," sebut IDF seperti dilansir CBS News, Minggu (14/4). "Array Pertahanan Udara IDF dalam keadaan siaga tinggi, bersama dengan jet tempur IAF dan kapal Angkatan Laut Israel yang sedang menjalankan misi pertahanan di wilayah udara Israel. IDF memantau semua target."

Para pejabat Israel menuturkan kepada CBS News bahwa dibutuhkan waktu berjam-jam sebelum drone tersebut mencapai wilayah udara Israel. Peringatan mulai terdengar di seluruh Israel sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Alarm berbunyi di Israel Selatan, di tepi Laut Mati, di Yerusalem, dan wilayah Shomron.

"Pasukan Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut juga telah menembak jatuh beberapa drone yang diluncurkan Iran," kata dua pejabat AS kepada CBS News.

Serangan balasan Iran terjadi sebagai respons atas serangan Israel pada 1 April terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Islam (IRGC).

IRGC mengakui serangan itu, dan mengatakan Iran telah “meluncurkan serangan hukuman terhadap wilayah pendudukan.”

"Operasi ini melibatkan penggunaan rudal dan drone," kata IRGC.


Ancaman Iran ke Israel

Ketika Rudal dan Drone Iran Beterbangan Menuju Israel
Dalam pernyataan resminya, Kedutaan Besar Iran untuk Indonesia menyebutkan bahwa hal ini berkaitan dengan upaya membela diri. (AFPTV/AFP)

Misi Iran di PBB mengatakan serangan itu merupakan respons terhadap serangan di Suriah dan, "Masalah ini dapat dianggap selesai. Namun, jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, respons Iran akan jauh lebih parah."

Mereka menambahkan, “Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat dan AS HARUS MENJAUHINYA!”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara kepada warga Israel melalui pidato video pada Sabtu malam, dengan mengatakan, "Dalam beberapa tahun terakhir dan terlebih lagi dalam beberapa minggu terakhir, Israel telah bersiap menghadapi kemungkinan serangan langsung dari Iran. Sistem pertahanan kami dikerahkan , kami siap menghadapi skenario apa pun, baik dalam pertahanan maupun serangan. Negara Israel kuat, IDF kuat, masyarakat kuat."

Seorang pejabat di wilayah tersebut mengatakan kepada CBS News bahwa apa pun yang melewati wilayah Yordania adalah sebuah masalah dan akan dicegat. Seorang pejabat Inggris juga mengonfirmasi bahwa Inggris telah mengirimkan jet dari Siprus.

Untuk mengantisipasi serangan tersebut, Sabtu pagi, Komando Front Dalam Negeri Israel mengeluarkan pedoman yang membatasi pertemuan maksimal 1.000 orang. Semua sekolah ditutup setidaknya sampai hari Senin (15/4). Masyarakat diimbau untuk tetap berada di dekat ruang aman dan tempat berlindung.

Infografis Serangan Drone AS Tewaskan Jenderal Top Iran
Infografis Serangan Drone AS Tewaskan Jenderal Top Iran. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya