Liputan6.com, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya "akan menang" melawan Iran. Hal ini ia sampaikan dalam cuitan di aplikasi X.
Sebelumnya, ia pernah menyampaikan pidato di depan warga negaranya dengan mengatakan bahwa militer Israel siap menghadapi skenario apa pun, dikutip dari BBC, Minggu (14/4/2024).
Baca Juga
Terutama setelah Iran meluncurkan serangan drone dan rudal dalam semalam yang diperkirakan jumlahnya hingga ratusan.
Advertisement
Sementara itu,Ā Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk serangan Republik Islam Iran yang menargetkan Israel.
"Saya mengutuk keras eskalasi serius yang ditunjukkan dengan serangan besar-besaran yang dilancarkan Republik Islam Iran terhadapĀ IsraelĀ malam ini. Saya menyerukan penghentian segera permusuhan ini," kata Antonio Guterres.
"Saya sangat khawatir mengenai bahaya nyata dari eskalasi yang menghancurkan di seluruh kawasan."
"Saya mendesak semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin guna menghindari tindakan apa pun yang dapat mengarah pada konfrontasi militer besar-besaran di berbagai bidang di Timur Tengah."
SekjenĀ Antonio GuterresĀ juga menyatakan pernyataan secara berulang bahwa kawasan maupun dunia tidak mampu melakukan perang lagi.
Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Libatkan Rudal dan Drone
Iran pada Sabtu (13/4/2024) malam meluncurkan serangan balasan ke arah Israel. Demikian diumumkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
"IDF dalam keadaan siaga tinggi dan terus memantau situasi operasional," sebut IDF seperti dilansir CBS News, Minggu (14/4). "Array Pertahanan Udara IDF dalam keadaan siaga tinggi, bersama dengan jet tempur IAF dan kapal Angkatan Laut Israel yang sedang menjalankan misi pertahanan di wilayah udara Israel. IDF memantau semua target."
Para pejabat Israel menuturkan kepadaĀ CBS NewsĀ bahwa dibutuhkan waktu berjam-jam sebelum drone tersebut mencapai wilayah udara Israel. Peringatan mulai terdengar di seluruh Israel sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Alarm berbunyi di Israel Selatan, di tepi Laut Mati, di Yerusalem, dan wilayah Shomron.
"PasukanĀ Amerika SerikatĀ (AS) di wilayah tersebut juga telah menembak jatuh beberapa drone yang diluncurkan Iran," kata dua pejabat AS kepadaĀ CBS News.
Serangan balasan Iran terjadi sebagai respons atas serangan Israel pada 1 April terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Islam (IRGC).
IRGC mengakui serangan itu, dan mengatakan Iran telah āmeluncurkan serangan hukuman terhadap wilayah pendudukan.ā
"Operasi ini melibatkan penggunaanĀ rudalĀ dan drone," kata IRGC.
Advertisement
Ancaman Iran ke Israel
Misi Iran di PBB mengatakan serangan itu merupakan respons terhadap serangan di Suriah dan, "Masalah ini dapat dianggap selesai. Namun, jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, respons Iran akan jauh lebih parah."
Mereka menambahkan, āIni adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat dan AS HARUS MENJAUHINYA!ā
Perdana Menteri IsraelĀ Benjamin NetanyahuĀ berbicara kepada warga Israel melalui pidato video pada Sabtu malam, dengan mengatakan, "Dalam beberapa tahun terakhir dan terlebih lagi dalam beberapa minggu terakhir, Israel telah bersiap menghadapi kemungkinan serangan langsung dari Iran. Sistem pertahanan kami dikerahkan , kami siap menghadapi skenario apa pun, baik dalam pertahanan maupun serangan. Negara Israel kuat, IDF kuat, masyarakat kuat."
Seorang pejabat di wilayah tersebut mengatakan kepadaĀ CBS NewsĀ bahwa apa pun yang melewati wilayah Yordania adalah sebuah masalah dan akan dicegat. Seorang pejabat Inggris juga mengonfirmasi bahwa Inggris telah mengirimkan jet dari Siprus.
Untuk mengantisipasi serangan tersebut, Sabtu pagi, Komando Front Dalam Negeri Israel mengeluarkan pedoman yang membatasi pertemuan maksimal 1.000 orang. Semua sekolah ditutup setidaknya sampai hari Senin (15/4). Masyarakat diimbau untuk tetap berada di dekat ruang aman dan tempat berlindung.