Liputan6.com, New Delhi - Kapal perang India INS Kochi menanggapi panggilan darurat dari kapal tanker minyak mentah berbendera Panama, Merchan Vessel (MV) Andromeda Star PM.
Kapal tersebut melaporkan telah diserang di Laut Merah pada 26 April 2024.
Serangan tersebut, yang diklaim oleh Houthi, menandai dimulainya kembali aksi mereka di kawasan tersebut.
Advertisement
Angkatan Laut India mengatakan pada Minggu (28/4/2024) bahwa misi India yang dikerahkan di laut merah telah merespons insiden tersebut.
Dikutip dari laman dailyhunt, Jumat (3/5) seluruh 22 warga negara India, yang berada di kapal dagang tersebut selamat.
Sebanyak 30 awak kapal (termasuk 22 warga negara India) berada di kapal tersebut dan kapal tersebut melanjutkan transit terjadwal ke pelabuhan berikutnya.
Menurut Tentara Angkatan Laut India, kapal MV dicegat oleh Houthi.
Oleh karena itu, kapal Tentara AL India melakukan pengintaian udara dengan helikopter untuk menilai situasi. Tim EOD dikerahkan di kapal MV untuk melakukan penilaian risiko sisa.
Tindakan cepat kapal Angkatan Laut ini menegaskan kembali komitmen dan tekad India dalam melindungi para pelaut yang melintasi wilayah tersebut, kata seorang pejabat militer India.
Setelah serangan itu, kelompok Houthi menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan kapal tanker sebagai bagian dari dukungan mereka terhadap Palestina.
Houthi Bertekad Terus Tenggelamkan Kapal-Kapal Inggris
Sebelumnya, kelompok Houthi di Yaman pada Minggu (3/3/2024) menegaskan akan terus menargetkan kapal-kapal Inggris di Teluk Aden. Pernyataan tersebut muncul setelah tenggelamnya kapal kargo curah milik Inggris Rubymar.
"Yaman akan terus menenggelamkan lebih banyak kapal Inggris dan segala dampak atau kerusakan lainnya akan diderita Inggris," ungkap wakil menteri luar negeri di pemerintahan yang dipimpin Houthi, Hussein al-Ezzi, dalam unggahan di X alias Twitter.
"Mereka adalah negara jahat yang menyerang Yaman dan bermitra dengan Amerika Serikat (AS) dalam mensponsori kejahatan yang sedang berlangsung terhadap warga sipil di Gaza."
Militer AS mengonfirmasi pada Sabtu (2/3) bahwa kapal milik Inggris, Rubymar, tenggelam setelah terkena rudal balistik anti-kapal yang ditembakkan oleh Houthi pada 18 Februari. Demikian seperti dilansir CNA, Senin (4/3).
Advertisement
Alasan Houthi
Militan Houthi telah berulang kali meluncurkan drone dan rudal terhadap pelayaran komersial internasional sejak pertengahan November 2023, dengan mengatakan mereka bertindak sebagai wujud solidaritas atas kekejian militer Israel di Gaza.
Serangan mereka di Laut Merah telah mengganggu pelayaran global, memaksa perusahaan-perusahaan untuk melakukan perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal di sekitar Afrika bagian selatan, serta memicu kekhawatiran bahwa perang Hamas Vs Israel dapat menyebar dan mengganggu stabilitas Timur Tengah.
AS dan Inggris mulai menyerang sasaran Houthi di Yaman pada Januari sebagai pembalasan atas serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.