Hamas Konfirmasi Kematian Yahya Sinwar

Yahya Sinwar menduduki posisi puncak Hamas pada Agustus 2024, tidak lama setelah pendahulunya, Ismail Haniyeh, tewas dibunuh di Iran.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 18 Okt 2024, 21:42 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2024, 21:42 WIB
Yahya Sinwar
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar. (AP Photo/Adel Hana, File)

Liputan6.com, Gaza - Hamas pada hari Jumat (18/10/2024) mengonfirmasi tewasnya Yahya Sinwar, kepala biro politik kelompok tersebut, dalam serangan Israel di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, pejabat Hamas Khalil al-Hayya memuji Sinwar sebagai "pahlawan yang melawan pasukan Israel hingga napas terakhirnya". Demikian seperti dilansir kantor berita Anadolu.

"Kematian pemimpin kami, Sinwar, dan mereka yang tewas sebelumnya hanya akan meningkatan kekuatan dan tekad kelompok kami," ujar Hayya, seperti dikutip dari Middle East Eye.

"Kami melanjutkan jalan Hamas dan semangat Banjir Al-Aqsa," tambahnya mengacu pada serangan yang dipimpin Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023. "Panji kami tidak akan jatuh, namun akan terus berkibar tinggi."

Tidak hanya itu, Hayya juga menekankan bahwa sandera Israel tidak akan dibebaskan hingga agresi Israel di Jalur Gaza benar-benar berhenti, tahanan Palestina dibebaskan, dan pasukan Israel benar-benar ditarik dari Jalur Gaza.

Hamas, melalui Hayya, menegaskan kembali komitmennya untuk melanjutkan perjuangan hingga berdirinya Negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Militer Israel mengonfirmasi kematian Sinwar pada hari Kamis (17/10). Sinwar disebut tewas di tangan pasukan Israel yang sedang melaksanakan patroli rutin di Tel Sultan, Rafah, pada hari Rabu (16/10).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya