Sepuluh orang yang berpakaian serba hitam bak ninja mencoba merebut Istana Negara Malaysia yang terletak di Jalan Duta, Kuala Lumpur. Dua di antara para penyerbu itu adalah wanita.
Laman Kuala Lumpur Post, Senin (5/8/2013) memberitakan, kelompok yang dikenal sebagai Kumpulan Panji Hitam dari Timur Empayar Langkasuka Nusantara berkumpul di depan pintu masuk utama istana pada pukul 04.10 dini hari waktu setempat.
Kelompok ini ingin menggantikan raja yang bertahta saat ini karena mengklaim merekalah yang berhaak atas tahta Kerajaan Malaysia.
Untungnya, polisi bertindak sigap, menggagalkan upaya 10 'ninja' ini. Kesepuluh orang itu ditangkap, beserta tiga kendaraan yang mereka gunakan.
"Kami menangkap delapan pria dan dua wanita. Namun, kami tidak menemukan senjata dari mereka. Hanya bendera hitam dan beberapa 'surat penunjukan resmi' milik pimpinan kelompok itu," kata sumber kepolisian seperti dikutip Kuala Lumpur Post.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi menunjukkan tidak satupun dari anggota kelompok tersebut memiliki dokumen resmi terkait klaim mereka. Anggota kelompok ini juga berasal dari berbagai negara bagian yang berbeda, seperti Malaka, Perak, Kedah, dan Johor. (Eks)
Laman Kuala Lumpur Post, Senin (5/8/2013) memberitakan, kelompok yang dikenal sebagai Kumpulan Panji Hitam dari Timur Empayar Langkasuka Nusantara berkumpul di depan pintu masuk utama istana pada pukul 04.10 dini hari waktu setempat.
Kelompok ini ingin menggantikan raja yang bertahta saat ini karena mengklaim merekalah yang berhaak atas tahta Kerajaan Malaysia.
Untungnya, polisi bertindak sigap, menggagalkan upaya 10 'ninja' ini. Kesepuluh orang itu ditangkap, beserta tiga kendaraan yang mereka gunakan.
"Kami menangkap delapan pria dan dua wanita. Namun, kami tidak menemukan senjata dari mereka. Hanya bendera hitam dan beberapa 'surat penunjukan resmi' milik pimpinan kelompok itu," kata sumber kepolisian seperti dikutip Kuala Lumpur Post.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi menunjukkan tidak satupun dari anggota kelompok tersebut memiliki dokumen resmi terkait klaim mereka. Anggota kelompok ini juga berasal dari berbagai negara bagian yang berbeda, seperti Malaka, Perak, Kedah, dan Johor. (Eks)