AS-Rusia Sepakat Musnahkan Senjata Kimia Suriah

Menlu AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov sepakat untuk memusnahkan senjata kimia di Suriah.

oleh Riz diperbarui 14 Sep 2013, 19:16 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2013, 19:16 WIB
as-suriah-130904b.jpg

Sempat bersitegang soal Suriah, Amerika Serikat dan Rusia akhirnya akur. Kedua negara besar itu sepakat untuk memusnahkan senjata kimia di Suriah.

"Suriah harus mengizinkan para pengawas PBB memeriksa semua senjata kimia sebelum dihancurkan total," demikian isi kesepakatan yang dihasilkan dari pertemuan Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Jenewa, Swiss, seperti dimuat BBC, Sabtu (14/9/2013).

Menteri Luar Negeri AS John Kerry pun membeberkan 6 poin keputusan. Pada intinya, Suriah harus menyerahkan semua daftar senjata kimia dalam tempo sesingkat-singkatnya.

"Kesepakatan ini akan diterapkan melalui Resolusi PBB yang juga disertai ancaman sanksi atau tindakan militer apabila Suriah tidak mematuhinya," ujar Kerry.

Dia menjelaskan, penghancuran semua senjata kimia Suriah akan dilakukan pada pertengahan 2014 mendatang. Dan para pengawas PBB harus berada di Suriah pada November 2013 mendatang.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, kesepakatan itu diputuskan melalui mediasi yang mementingkan kepentingan internasional. Namun sedikit berbeda dengan pernyataan Kerry, menurut Lavrov, kesepakatan yang dicapai tidak menyinggung tentang kemungkinan adanya tindakan militer terhadap Suriah.

"Kemungkinan besar bakal ada pertemuan perdamaian internasional untuk Suriah pada Oktober mendatang. Semoga perwakilan pihak-pihak yang bersengketa di Suriah datang," ujar Lavrov.

Meski demikian, pemimpin Pasukan Pembebasan Anti-Assad di Suriah, Salim Idriss menegaskan, pihaknya tidak akan mematuhi kesepakatan AS dan Rusia. Perang akan tetap berjalan.

"Tidak ada kesepakatan yang kami turuti," tegas Salim.

AS sebelumnya menyebut rezim Suriah telah menggunakan senjata kimia secara besar-besaran hingga mengakibatkan ribuan orang tewas.

Sementara Rusia sempat membela rezim Suriah dan menyebut bukan pemerintah Suriah-lah yang melancarkan serangan senjata pemusnah massal, tapi pihak pemberontak di Suriah. (Riz/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya