Jasad anggota mata-mata Inggris M16, Gareth Williams ditemukan pada 23 Agustus 2010 silam. Ada 3 fakta yang membuat kening berkerut. Pertama, jasad pria 31 tahun itu ditemukan di lokasi yang tak biasa: di dalam tas olahraga merah. Kedua, tak ada selembar benang pun di tubuhnya. Dan yang terakhir, tas itu digembok dari luar.
Apa pastinya penyebab kematian Gareth masih misterius hingga kini. Tahun lalu, pihak koroner menduga, kematian korban akibat pembunuhan.
Namun, kemarin, pihak Metropolitan Police alias Scotland Yard mengatakan, berdasarkan telaah bukti, kematian yang terjadi di flat korban di London diduga tidak melibatkan orang lain.
Deputi Asisten Komisaris Martin Hewitt mengaku puas dengan teori bahwa Gareth mungkin bisa menggembok tas dari dalam. "Meskipun masih banyak pertanyaan belum terjawab mengenai kematian korban," kata dia seperti dimuat BBC, 13 November 2013.
Polisi juga tak menemukan bahwa Gareth memang berniat bunuh diri atau kematian korban berkaitan dengan pekerjaannya.
Ada sekitar 10 sampai 15 jejak DNA dalam flat tempat korban ditemukan. Namun semuanya, juga bukti sidik jari, dianggap tak memberi petinjuk. Hewitt menambahkan tak ada bukti tempat tinggal korban sudah dibersihkan dari jejak forensik.
"Kami yakin lebih dimungkinkan bahwa tak ada orang lain yang terlibat saat kematian Gareth," kata Hewitt. "Namun pada kenyataannya, untuk dua hipotesis (dibunuh atau tidak), ada kontradiksi bukti dan kesenjangan dalam pemahaman kita."
Temuan tersebut tak memuaskan pihak keluarga Gareth. Mereka masih berpegang pada keterangan awal pihak koroner. Bahwa Gareth dibunuh.
"Kami tentu kecewa karena belum ada kepastian bagaimana Gareth meninggal. Fakta bahwa kondisi kematiannya belum diketahui menambah rasa duka yang kami rasakan," kata pihak keluarga.
"Kami berpendapat, berdasarkan fakta-fakta yang saat ini terungkap, lebih condong ke pendapat koroner,"
Gembok
Gareth sedang ditugaskan di MI6 setahun, oleh tempatnya bertugas di kantor komunikasi badai intelijen Inggris, Government Communications Headquarters (GCHQ) Cheltenham, Gloucestershire.
Polisi menemukan tubuhnya di dalam tas besar dengan resleting, dalam bak kosong di kamar mandinya. Kondisi tas itu tertutup dan tergembok dari luar. Jika benar ia masuk sukarela, Gareth pasti punya kemampuan melipat tubuh setara ahli yoga ke tas yang tak seberapa besar itu.
Butuh seminggu bagi MI6 untuk menyelidiki hilangnya salah satu petugas pemecah kodenya. Analisis post-mortem yang dilakukan juga tak berhasil memecahkan penyebab pasti kematiannya.
Selama pemeriksaan tujuh hari pada Mei 2012, pernyataan yang mengemukan adalah, apakah Gareth menggembok dirinya sendiri dalam tas?
Jika masuk dalam kondisi hidup, ahli patologi mengatakan, korban akan kehabisan oksigen dalam waktu hanya 3 menit.
Saat itu, petugas koroner Fiona Wilcox menyimpulkan bahwa, " sebagian besar pertanyaan mendasar terkait bagaimana Gareth meninggal masih belum terjawab".
Namun, ada kemungkinan seimbang bahwa ia menjadi korban pembunuhan.
Teori Konspirasi
Di saat penyebab kematian Gareth belum terpecahkan, sejumlah teori beredar liar. Korban bisa jadi telah ditargetkan oleh agen-agen asing karena pekerjaannya di MI6 yang sangat sensitif. Gareth yang jenius matematika itu mumpuni sebagai pemecah kode.
Teori lain, mafia Rusia membunuhnya untuk menghentikan penyelidikannya dalam kasus jaringan pencucian uang.
Seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, ada juga yang menduga kematiannya akibat perilaku seksual. Fakta yang menguatkan, adalah ia ditemukan telanbjang.
Apalagi, ditemukan pakaian dan sepatu perempuan di flatnya -- yang memunculkan dugaan ia mungkin punya kepribadian ganda sebagai perempuan. Namun, rekan-rekan korban bersikukuh, barang-barang itu dibeli Gareth sebagai hadiah untuk orang lain. Baca juga: Petunjuk Baru Misteri Kasus Teraneh di Australia `Taman Shud`
Apa pastinya penyebab kematian Gareth masih misterius hingga kini. Tahun lalu, pihak koroner menduga, kematian korban akibat pembunuhan.
Namun, kemarin, pihak Metropolitan Police alias Scotland Yard mengatakan, berdasarkan telaah bukti, kematian yang terjadi di flat korban di London diduga tidak melibatkan orang lain.
Deputi Asisten Komisaris Martin Hewitt mengaku puas dengan teori bahwa Gareth mungkin bisa menggembok tas dari dalam. "Meskipun masih banyak pertanyaan belum terjawab mengenai kematian korban," kata dia seperti dimuat BBC, 13 November 2013.
Polisi juga tak menemukan bahwa Gareth memang berniat bunuh diri atau kematian korban berkaitan dengan pekerjaannya.
Ada sekitar 10 sampai 15 jejak DNA dalam flat tempat korban ditemukan. Namun semuanya, juga bukti sidik jari, dianggap tak memberi petinjuk. Hewitt menambahkan tak ada bukti tempat tinggal korban sudah dibersihkan dari jejak forensik.
"Kami yakin lebih dimungkinkan bahwa tak ada orang lain yang terlibat saat kematian Gareth," kata Hewitt. "Namun pada kenyataannya, untuk dua hipotesis (dibunuh atau tidak), ada kontradiksi bukti dan kesenjangan dalam pemahaman kita."
Temuan tersebut tak memuaskan pihak keluarga Gareth. Mereka masih berpegang pada keterangan awal pihak koroner. Bahwa Gareth dibunuh.
"Kami tentu kecewa karena belum ada kepastian bagaimana Gareth meninggal. Fakta bahwa kondisi kematiannya belum diketahui menambah rasa duka yang kami rasakan," kata pihak keluarga.
"Kami berpendapat, berdasarkan fakta-fakta yang saat ini terungkap, lebih condong ke pendapat koroner,"
Gembok
Gareth sedang ditugaskan di MI6 setahun, oleh tempatnya bertugas di kantor komunikasi badai intelijen Inggris, Government Communications Headquarters (GCHQ) Cheltenham, Gloucestershire.
Polisi menemukan tubuhnya di dalam tas besar dengan resleting, dalam bak kosong di kamar mandinya. Kondisi tas itu tertutup dan tergembok dari luar. Jika benar ia masuk sukarela, Gareth pasti punya kemampuan melipat tubuh setara ahli yoga ke tas yang tak seberapa besar itu.
Butuh seminggu bagi MI6 untuk menyelidiki hilangnya salah satu petugas pemecah kodenya. Analisis post-mortem yang dilakukan juga tak berhasil memecahkan penyebab pasti kematiannya.
Selama pemeriksaan tujuh hari pada Mei 2012, pernyataan yang mengemukan adalah, apakah Gareth menggembok dirinya sendiri dalam tas?
Jika masuk dalam kondisi hidup, ahli patologi mengatakan, korban akan kehabisan oksigen dalam waktu hanya 3 menit.
Saat itu, petugas koroner Fiona Wilcox menyimpulkan bahwa, " sebagian besar pertanyaan mendasar terkait bagaimana Gareth meninggal masih belum terjawab".
Namun, ada kemungkinan seimbang bahwa ia menjadi korban pembunuhan.
Teori Konspirasi
Di saat penyebab kematian Gareth belum terpecahkan, sejumlah teori beredar liar. Korban bisa jadi telah ditargetkan oleh agen-agen asing karena pekerjaannya di MI6 yang sangat sensitif. Gareth yang jenius matematika itu mumpuni sebagai pemecah kode.
Teori lain, mafia Rusia membunuhnya untuk menghentikan penyelidikannya dalam kasus jaringan pencucian uang.
Seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, ada juga yang menduga kematiannya akibat perilaku seksual. Fakta yang menguatkan, adalah ia ditemukan telanbjang.
Apalagi, ditemukan pakaian dan sepatu perempuan di flatnya -- yang memunculkan dugaan ia mungkin punya kepribadian ganda sebagai perempuan. Namun, rekan-rekan korban bersikukuh, barang-barang itu dibeli Gareth sebagai hadiah untuk orang lain. Baca juga: Petunjuk Baru Misteri Kasus Teraneh di Australia `Taman Shud`