Atur Menu Makan sesuai Anjuran Nabi Muhammad

Kita harus tahu bagaimana cara memfungsikan siklus biologis tubuh kita.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 22 Jul 2014, 15:00 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2014, 15:00 WIB
Sayuran
Ilustrasi Manfaat Sayuran

Liputan6.com, Jakarta Kita harus tahu bagaimana cara memfungsikan siklus biologis tubuh kita. Ada tahap yang disebut dengan fase pencernaan yang biasanya berlangsung sekitar pukul 12.00 sampai 20.00.

Fase pencernaan adalah waktu ketika tubuh menerima makanan utama dengan menerapkan menu pola makan alami, yakni dengan dua kombinasi ideal dengan patokan pada keseimbangan asam-basa.

"Yaitu, dengan menggabungkan makanan pembentuk asam dengan makanan pembentuk basa, antara makanan pekat dengan makanan cair," kata dokter Muhammad Suwardi ditulis Health Liputan6.com pada Selasa (22/7/2014)

Menurut Suwardi, itulah pola makan yang juga digunakan Nabi Muhammad SAW sehari-hari. Polanya sebagai berikut:

Menu I : Karbohidrat + sayur-sayuran
Menu II : protein + sayur-sayuran.

Misalnya, pada siang hari mengonsumsi nasi dan sayur-sayuran, dan malam hari mengonsumi ikan dan sayur-sayuran. Pengaturan menu dapat disesuaikan dengan selera kita. Kita dapat menukar menu pertama pada malam hari atau sebaliknya. Meski begitu, kita harus menghindari kombinasi yang tidak ideal, seperti berikut ini:

Nasi + lauk
Daging + lauk
Nasi + lauk + sayur-sayuran
Nasi + jenis karbohidrat lainnya
Nasi + jenis karbohidrat lainnya + sayur-sayuran.

Pengganti karbohidrat seperti nasi, mie, bihun, ubi, singkong, kentang, talas, roti, dan lain-lain.

Pengganti protein : daging, ayam, telur, kerang, cumi, kepiting, tahu, tempe, susu, dan lain-lain.

Penulis buku berjudul 'Solusi Sehat Islami' ini menjelaskan, sayur-sayuran dapat cukup lama bertahan bersama makanan pekat selama proses pencernaan, sehingga dapat menjaga keseimbangan asam-basa. Dampaknya, proses pencernaan dapat berjalan lebih optimal.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya