Liputan6.com, Rusia - Sebuah mumi wanita yang diketahui adalah Putri Siberia berusia 2.500 tahun diawetkan dalam es di sebuah makam di Pegunungan Altai, Rusia. Mumi yang memiliki banyak tato itu akan tampil di Museum Gorno-Altaisk, Rusia.
Mumi ini dianggap sebagai salah satu korban pertama kanker payudara. Pemindaian dengan MRI Scan mengungkapkan wanita ini meninggal di usia 25 tahun karena kanker payudara akut, dilansir Mirror.co.uk, Jumat (10/6/2016).
Pemeriksaan juga menunjukkan wanita ini juga gemar merokok dengan bahan ganja. Diduga kebiasaan merokok itulah yang menyebabkannya mati. Menurut The Siberian Times, obat mungkin telah mengubah pola pikirnya.
Advertisement
Di dekat makam juga ditemukan mayat enam kuda, dan sejumlah harta di atas ketinggian 8.200 kaki. Orang-orang asli sekitarnya yang tinggal berada di dekat makam tempat mayat ditemukan mengecam museum dan minta agar mumi tetap diletakkan pada tempatnya.
Mereka percaya mumi dengan tato itu akan melepaskan roh-roh jahat. Untuk itu, mereka menuntut agar jenazah itu dikembalikan.
"Orang mati tidak bisa diganggu, dan terutama mereka tidak dapat diperlihatkan kepada umum, apalagi disiarkan ke seluruh dunia," ujar Akai Khan salah satu perwakilan dari para pendemo.
"Setelah dia digali, kami segera mengalami gempa bumi, banjir, dan hujan es yang tidak ada sebelumnya," ia melanjutkan.
Sementara para ahli dari lembaga di Moskow yang menjaga mayat yang sudah dibalsem itu menyarankan untuk melestarikan mumi wanita itu. Mereka merancang peti khusus dari kaca sarkofagus untuk pameran di mana Putri Altai akan tertutupi bulu mantel yang mirip selimut.