Kenapa Warna Urine Pekat Meski Sudah Minum Cukup Air?

Konusmsi air mineral per hari begitu penting selain untuk menghindari dehidrasi tubuh dan tak menghasilkan urine yang cokelat dan tak sehat.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 21 Jun 2016, 13:30 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2016, 13:30 WIB
Warna urine
Perubahan warna urine yang cokelat perlu dilakukan tes laboratorium lebih lanjut

Liputan6.com, Jakarta Mengonsumsi air mineral tentunya menjadi hal terpenting dan wajib untuk dilakukan. Selain untuk menjaga tubuh dari kondisi dehidrasi, namun konsumsi air yang juga akan menghasilkan urine yang bisa dijadikan penanda kesehatan tubuh individu.

Kebiasaan malas minum air mineral tentunya akan merugikan dan membahayakan kesehatan. Individu yang cenderung jarang minum air putih akan memiliki warna urine yang kuning bahkan cokelat. Kondisi tersebut dapat menunjukkan bahwa individu tersebut tak sehat.

Di kasus lain, ada pula individu yang sudah teratur mengonsumsi air mineral dengan maksimal namun tetap mengalami warna urine yang cokelat. Parahnya kondisi tersebut mereka abaikan.

"Perubahan warna urine itu harus di cek dulu di laboratorium. Takutnya pada urine yang cokelat pekat karena ada darahnya," jelas Intan Airlina, spesialis penyakit dalam di RS Mitra Keluarga, Kalideres. Selasa (21/06/2016).

Seringkali warna urine yang terlalu cokelat karena mengandung darah akibat adanya batu di saluran kemih, infeksi, hingga tumor.

"Jika pun tumor ya tergantung. Soalnya kalau memang ada darah di urine biasanya tumornya lebih sering berada di area buli (pada kandung kemih) dan ginjal. Bisa juga ada tumor di area lain yang menekan uninary tract sehingga mempengaruhi urine berubah warna," ungkapnya saat dihubungi Health-Liputan6.com.

Menurut Intan kasus seperti ini sangat banyak kemungkinan diagnosisnya. Terlebih pola hidup saja tidak menjamin individu akan sehat 100 persen.

Jika Anda mengalami hal serupa segera periksakan diri ke dokter.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya