Orang yang Terbiasa Begadang Ternyata Lebih Pintar dan Kreatif

Apa Anda terbiasa begadang atau melakukan aktivitas di malam hari? Jika ya, Anda mungkin orang yang pintar.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Mar 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2017, 10:00 WIB
Waspada, Begadang Bisa Sebabkan Alzheimer
Waspada, Begadang Bisa Sebabkan Alzheimer

Liputan6.com, Jakarta Apa Anda terbiasa begadang atau melakukan aktivitas di malam hari? Banyak orang beranggapan, begadang bisa memicu penyakit. Namun tahukah Anda, orang yang terbiasa begadang justru disebut lebih pintar dan kreatif.

Melansir Elite Daily, Senin (27/3/2017) penelitian terkait ini dilakukan peneliti dari London School of Economics. Para ilmuwan menemukan orang-orang dengan IQ yang tingi lebih produktif cenderung beraktivitas pada malam hari. Mereka lebih fokus membaca, melakukan riset, serta melakukan banyak hal.

Sejalan dengan penelitian tersebut, penelitian lainnya dari Catholic University of the Sacred Heart di Milan juga menyebutkan orang-orang yang tidur lebih larut ternyata mempunyai kreativitas yang tinggi.

"Orang-orang yang bangun pagi memang lebih produktif, tapi beberapa orang yang tidur lebih malam ternyata lebih kreatif,' ujar Marina Giamperto, salah satu tim peneliti.

Menurut dia, orang-orang yang terbiasa membutuhkan waktu lebih lama untuk tidur sangat menggunakan waktu di malam hari dengan baik. Waktu malam tersebut mereka gunakan untuk membuat dan menciptakan sesuatu yang baru.

Kemampuan kognitif mereka meningkat ketika tidak ada cahaya atau suara. Kemudian juga telah dibuktikan bahwa beberapa orang yang sering beraktivitas di malam hari lebih sedikit mengalami tingkat stres.

Bedasarkan penelitian dari Weestminster, orang yang bangun pagi ternyata mempunyai tingkat kortisol (hormon stress pada tubuh) lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang masih tidur.

"Bangun lebih pagi dapat diasosisasikan untuk lebih berkonsentrasi, lebih sibuk dan lebih sering marah. Sedangkan orang-orang yang sering begadang justru lebih santai, sehingga produktivitasnya lebih tinggi," Ujar Dr. Angela Clow, salah satu tim peneliti. (Aida Tifani)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya