Kapan Anda Butuh Konsumsi Banyak Garam?

Beberapa kondisi tubuh membutuhkan lebih banyak asupan garam dari biasanya, misalnya saat dehidrasi.

oleh Umi Septia diperbarui 03 Agu 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2017, 14:00 WIB
manfaat garam
Beberapa kondisi tubuh membutuhkan lebih banyak asupan garam dari biasanya, misalnya saat dehidrasi.

Liputan6.com, Jakarta Garam merupakan sumber yodium yang dibutuhkan tubuh. Kebutuhan garam bagi setiap orang berbeda. Jika seseorang mengidap darah tinggi, dia harus menghindari garam.

Namun, ada beberapa kondisi yang justru membutuhkan asupan garam lebih dari biasanya. Berikut lima kondisi tubuh manusia yang membutuhkan asupan garam, mengutip laman Mind Body Green, Kamis (3/8/2017).

1. Kelenjar adrenal rusak

Adrenal, kelenjar berbentuk kacang kecil yang terletak di bagian atas ginjal, memiliki fungsi besar, salah satunya memproduksi aldosteron, yang menyeimbangkan garam dan potasium.

Saat adrenal Anda rusak atau terganggu, mereka akan gagal menghasilkan aldosteron dalam jumlah yang cukup, mengganggu keseimbangan sodium garam. Hal ini menyebabkan tekanan darah rendah, dan kelelahan yang terkait dengan disfungsi adrenal.

2. Mengalami dehidrasi

Jika tubuh kehilangan terlalu banyak air, hal itu akan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan mulai menarik nutrisi dari sumber lain, termasuk garam. Saat inilah lebih baik Anda meningkatkan konsumsi garam.

3. Sedang stres

Ketika kadar sodium meningkat dalam darah, ginjal akan menghasilkan lebih banyak hormon oksitosin (hormon pembuat nyaman), yang menurunkan tekanan darah, tingkat rasa sakit, dan kecemasan.

Konsumsi makanan mengandung garam dapat membantu Anda merasa lebih baik.

4. Ketidakseimbangan hormon

Jika tubuh Anda menahan cairan karena perubahan hormonal terkait siklus menstruasi atau kehamilan, Anda membutuhkan tambahan asupan garam.

5. Memiliki tekanan darah rendah

Tekanan darah rendah sering kali dianggap baik, tapi terkadang tekanan darah bisa turun terlalu drastis dan Anda akan mengalami pingsan, ringan, mual, dan kurang konsentrasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya