Liputan6.com, Jakarta Selingkuh tidak selalu karena kesalahan dari pria atau wanita yang tidak bisa memenuhi kemauan pasangan masing-masing.
Selingkuh bisa menimpa individu narsistik yang memiliki pasangan cukup sempurna dan bisa memenuhi kemauan yang diinginkan.
Baca Juga
Ketua Majelis Pengembangan pelayanan Keprofesian Psikiatri dr Nurmiati Amir SpKJ(K), yang pernah dihubungi Health Liputan6.com beberapa waktu lalu, menjelaskan, narsistik adalah sifat dari individu yang suka menarik perhatian orang.
Advertisement
Muncul rasa bangga apabila bisa pamer ke semua orang bahwa dia dicintai dan diperhatikan banyak orang. Semakin banyak jumlah pasangan semakin bangga pula dirinya.
"Ada orang yang selingkuh karena kebutuhannya tidak terpenuhi. Ada juga karena kepribadiannya. Kepribadian memang sangat besar pengaruhnya," kata Nurmiati Amir.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Bangga Bisa Selingkuh
Sebagian orang selalu menginginkan yang sempurna tanpa menyadari bahwa diri sendiri adalah makhluk yang tidak sempurna. Seharusnya, jadilah sosok yang mau menerima kekurangan dan melihat kelebihan yang ada di diri pasangan.
"Padahal, tempat dia berpindah hati itu belum tentu baik, bisa saja masih ada kurangnya. Dia tidak menyadari itu, maunya loncat-loncat dari satu ke yang lain untuk mencari yang sempurna," kata Nurmiati.
Menurut Nurmiati Amir, orang yang baik adalah bisa menerima kelebihan dan kekurangan pasangan karena sadar tidak ada orang yang sempurna di bumi ini. Bukan orang yang sulit menerima kekurangan dan memilih untuk selingkuh.
"Dia harus menyadari, dia sendiri tidak sempurna. Dengan mengetahui diri kita ada kekurangan, kita akan menghargai kekurangan orang lain, tidak memilih untuk selingkuh. Jiwa pun menjadi sehat," ujar Nurmiati.
Advertisement