Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Bandung Terus Meningkat

Dari 279 pasien COVID-19, 46 pasien pulih di Kota Bandung, Jawa Barat.

oleh Arie Nugraha diperbarui 16 Mei 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2020, 19:00 WIB
Rapid Test
Pemprov Jabar menggelar pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) Covid-19 terhadap kurang lebih 300 tenaga kesehatan dan staf RSHS Bandung di Poliklinik Anggrek, Rabu (25/3/2020). (Foto: Humas Jabar)

Liputan6.com, Bandung Koordinator Bidang Perencanaan, Data, Kajian, dan Analisa Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, menyatakan sampai saat ini grafik jumlah pasien yang sembuh terus mengalami peningkatan. Jumlahnya sudah lebih tinggi dari angka kematian.

Dari data terakhir kemarin, Jumat, 15 Mei 2020 terpantau jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Bandung ada 279 kasus. Termasuk 36 di antaranya dinyatakan meninggal dunia dan sebanyak 46 orang pasien berhasil pulih.

“Angka kesembuhan itu naik terus, berarti itu bisa sembuh. Ini beberapa PDP (Pasien dengan Pengawasan) ada yang masih dalam perawatan dan mudah-mudahan mereka juga berakhir dengan kesembuhan,” kata Ahyani dalam keterangan resminya ditulis, Bandung, Sabtu, 16 Mei 2020.

Ahyani mengatakan, ada 3.635 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan ada 798 PDP baik yang sudah selesai maupun masih dalam perawatan. Angka ODP ataupun PDP terus bertambah mengingat upaya masif Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melacak penyebaran COVID-19.

Ahyani menjelaskan soal angka ODP dan PDP masih terdapat kenaikan, karena adanya masa inkubasi 14 hari. Selain itu di Kota Bandung sudah terdapat wilayah transminsi lokal.

"Seperti batuk, pilek atau ISPA itu juga kriterianya kita itu diperlebar untuk dipantau,” kata Ahyani.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Masih Harus Waspada Terhadap COVID-19

Ahyani mengingatkan bukan berarti kondisi di lapangan sudah aman. Justru masyarakat tetap harus lebih waspada dan semakin disiplin dalam mengikuti anjuran pencegahan.

Ahyani mengungkapkan, hingga saat ini vaksin untuk COVID-19 ini masih terus dalam tahap pengembangan, serta belum ada kepastian obat yang tepat. Sehingga, langkah terbaik untuk mengatasinya yakni dengan mencegahnya.

“Kita akan berhadapan dengan penanganan yang lama, tapi yang penting terkendali. Kecepatan penurunan kurva itu tergantung kedisiplinan dan tanggungjawab semua masyarakat. Karena kalau belum ada vaksinnya, belum ada obat yang pasti maka upaya pencegahan ada di depan dan itu benar-benar jadi tanggungjawab kita semua,” ungkap Ahyani.

Gugus Tugas masih terus mengumpulkan data ataupun analisis dari para ahli agar memperoleh informasi akurat mengenai pandemi virus corona di Kota Bandung. Hal itu menjadi bahan evaluasi dalam menentukan kebijakan atau strategi penangnan COVID-19 di Kota Bandung.

“Jadi payung besarnya kita sekarang sedang menanggulangi COVID-19. Data ini kami peroleh dari kewilayahan, dari koordinator bidang atau mencari sendiri lewat survei ataupun meminta pendapat para ahli, ini diperlukan untuk pengambilan keputusan,” ucap Ahyani.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya