Brasil, Negara Pertama di Luar Inggris yang Bakal Uji Coba Vaksin COVID-19 Buatan Oxford

Peneliti Brasil menyatakan mereka akan melakukan uji coba vaksin buatan Oxford University, Inggris untuk melawan COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 04 Jun 2020, 13:55 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2020, 13:00 WIB
20160628-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Brasil dikabarkan akan menjadi negara yang melakukan uji coba vaksin COVID-19 yang sebelumnya dikembangkan oleh para ilmuwan di Oxford University, Inggris.

Dikutip dari AFP pada Kamis (4/6/2020), Brasil akan menjadi negara pertama di luar Inggris yang jadi wilayah uji coba vaksin COVID-19 buatan Oxford. Mereka akan memulai tesnya pada pekan depan.

Federal University of Sao Paulo, yang mengoordinasikan penelitian tersebut, mengatakan bahwa vaksin ini akan diuji pada dua ribu sukarelawan yang bergerak di pelayanan kesehatan.

Dikutip dari Medical Xpress, Soraya Smaili, president Federal University of Sao Paulo mengatakan bahwa mereka harus berusia 18 hingga 55 tahun dan berada dalam risiko tinggi terinfeksi.

"Misalnya staf kebersihan dan pendukung di unit perawatan pasien COVID-19," kata Smaili.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

Uji Vaksin akan Diperluas

Kasus Virus Corona Bertambah, Bio Farma Kebut Penemuan Vaksin Anti Covid-19
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Smaili mengatakan, pengujian vaksin tersebut di Brasil sangat penting karena mereka tengah berada dalam percepatan kurva epidemiologis.

Pihak universitas mengatakan bahwa usai pengujian di pekan kedua bulan ini, penelitian tersebut akan diperluas ke negara lain.

"Hasilnya akan menjadi dasar untuk persetujuan vaksin di Inggris, diharapkan akhir tahun ini," kata mereka.

Saat ini, Brasil menjadi negara kedua dengan kasus COVID-19 tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat. Data dari Center for Systems Science and Engineering Johns Hopkins University pada Kamis hari ini, pukul 09.38, menyatakan terdapat 584.016 kasus dengan 32.548 kematian dan 238.617 kesembuhan.

Beberapa ahli menyebutkan bahwa kemungkinan, angka penularan di Brasil lebih tinggi daripada yang dilaporkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya